Desain terbentuk dari sebuah rencana berupa ide yang kemudian dituangkan dalam bentuk gambar yang terkonsep, ide direalisasikan menjadi produk yang dapat difungsikan sesuai dengan tujuan awal diciptakannya produk tersebut. Untuk membuat sebuah produk mebel harus mengikuti tahapan-tahapan yang benar, mulai dari merancang hingga tahap finishing. Perancangan yang matang tentu memerlukan tahap proses penelitian, metode kualitatif dipilih sebagai metode penelitian karena akan memperoleh data yang sebenarnya dengan cara survei langsung ke lapangan untuk memperoleh berbagai data yang kemudian dapat dianalisa menurut fakta. Dalam pembuatan desain penulis mengambil konsep Tari Gandrung dari Banyuwangi sebagai ide penciptaan kursi teras. Tari Gandrung Banyuwangi merupakan tari tradisional asli masyarakat suku Osing Banyuwangi. Kata Gandrung berarti tergila-gila atau terpesona dalam arti masyarakat terpesona kepada Dewi Sri yaitu Dewi Padi. Pementasan Gandrung dilakukan sebagai wujud rasa syukur terhadap hasil panen dengan penuh kegembiraan. Ragam gerak dan tata busananya sangat menarik jika dicermati dari bentuk ragam hias dan makna warna dasar busana. Dari ragam gerak dan ragam hias dapat dieksplorasi untuk kemudian dikembangkan menjadi konsep dari perancangan kursi teras. Dalam proses perancangan diawali dengan membuat beberapa sketsa kemudian dipilih sketsa untuk ketetapan desain yang kemudian dibuat gambar kerja, dilanjutkan dengan persiapan bahan-bahan untuk produksi hingga perencanaan proses produksi.