Penelitian ini membahas tentang efektivitas implementasi Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 sebagai upaya pencegahan perkawinan di bawah umur di Karimunjawa. Serta bagaimana pihak Kantor Urusan Agama di Karimunjawa mensosialisasikan undang-undang tersebut ke masyarakat Karimunjawa dan apakah sosialisasi tersebut bisa efektiv atau tidak diterapakan di Kecamatan Karimunjawa untuk mencegah pernikahan di bawah umur. Metode Penelitian menggunakan metode Yuridis-Sosiologis dengan jenis penelitian Kualitatif dan menganalisis secara induktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan bersumber dari data primer berupa data dari Kantor Urusan Agama Karimunjawa dan data sekunder berupa studi kepustakaan seperti buku-buku, jurnal-jurnal, undang-undang dan penelitian-penelitian terdahulu.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam implementasinya dari pihak Kantor Urusan Agama Karimunjawa hanya memberikan salinan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 ke Kantor Balai Desa seluruh Kecamatan Karimunjawa, sehingga tingkat efektivitasnya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 di Karimunjawa untuk mencegah pernikahan di bawah umur kurang berhasil, dibuktikan dengan adanya peningkatan kasus pernkahan di bawah umur setelah undang-undang tersebut ditetapkan.