Search for collections on Publications

TINJAUAN HUKUM ISLAM MENIKAHI WANITA HAMIL DILUAR NIKAH DAN NASAB ANAK DALAM PERSPEKTIF ULAMA EMPAT MAZHAB

MUHAMMAD AFIF MAULANA, 161410000486 (2021) TINJAUAN HUKUM ISLAM MENIKAHI WANITA HAMIL DILUAR NIKAH DAN NASAB ANAK DALAM PERSPEKTIF ULAMA EMPAT MAZHAB. Skripsi thesis, UNISNU Jepara.

[thumbnail of 161410000486_COVER.pdf]
Preview
Text
161410000486_COVER.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 161410000486_BAB I.pdf]
Preview
Text
161410000486_BAB I.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of 161410000486_BAB II.pdf]
Preview
Text
161410000486_BAB II.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of 161410000486_BAB III.pdf]
Preview
Text
161410000486_BAB III.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 161410000486_BAB IV.pdf]
Preview
Text
161410000486_BAB IV.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of 161410000486_BAB V.pdf]
Preview
Text
161410000486_BAB V.pdf - Published Version

Download (854kB) | Preview
[thumbnail of 161410000486_DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
161410000486_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (907kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya pergaulan bebas dikalangan remaja yang menyebabkan hamil di luar nikah yang akan menimbulkan perbedaan pendapat mengenai permasalahan nasab anak.

Tujuan penelitian ini membahas tentang tinjauan hukum Islam menikahi wanita hamil di luar nikah dan nasab anak dalam prespektif Ulama Empat Mazhab. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan metode pendekatan yuridis Normatif, analisis data menggunakan metode komparatif dan deduktif. Maksud dari pendekatan yaitu menjelaskan pemikiran Ulama Empat Mazhab tentang hukum Islam menikahi wanita hamil diluar nikah dan nasab anak.

Hasil dari penelitian ini adalah Mazhab Hanafi dihukumi boleh, dengan syarat. Begitu juga dengan Mazhab Maliki menghukumi pernikahan tersebut tidak boleh kecuali dengan beberapa syarat, Mazhab Syafi’i menghukumi bahwa pelaksanaan pernikahan tersebut boleh, tanpa adanya sebuah syarat dan menurut Mazhab Hambali memperbolehkan dengan dua syarat. Mengenai kedudukan status anak dalam kasus tersebut ada berbeda pendapat oleh Imam mazhab empat, yaitu: Menurut Mazhab Syafi’i dan Maliki yaitu Jika anak zina yang dilahirkan oleh ibunya setelah enam bulan dari usia perkawinan, maka anak tersebut bisa di nasabkan kepada bapaknya, Menurut Mazhab Hanifah adalah status nasab anak yang lahir di luar nikah tetap dinasabkan kepada suami ibunya dan Menurut Mazhab Hambali status nasab anak yang lahir di luar nikah adalah anak zina dan anak tersebut tidak dapat di nasabkan kepada laki-laki yang telah mengahamilinya. Mengenai hal waris, maka anak zina tidak mendapatkan apapun dari orang yang menghamili ibunya, dan apabila lahir perempuan maka yang menjadi wali pernikahan adalah hakim atau penghulu Kantor Urusan Agama ( KUA).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Hudi, S.H.I., M.S.I. Pembimbing II : Alfa Syahriar, Lc., M.sy.
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, Pernikahan wanita hamil, Nasab, Ulama Empat Mazhab
Subjects: 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan
200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.31 Nikah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Admin Perpustakaan Unisnu
Date Deposited: 13 Dec 2021 06:35
Last Modified: 13 Dec 2021 06:35
URI: https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/890

Actions (login required)

View Item
View Item