IRFAN NUR ROHMAN, 1212050 (2020) STATUS HUKUM PERKAWINAN HAMIL (Studi Komparasi Madzhab Hanafi Dengan Madzhab Syafi’i). Skripsi thesis, UNISNU Jepara.
1. 1212050_ HALAMAN DEPAN.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
2. 1212050_ BAB I.pdf - Published Version
Download (315kB) | Preview
3. 1212050_ BAB II.pdf - Published Version
Download (294kB) | Preview
4. 1212050_ BAB III.pdf - Published Version
Download (325kB) | Preview
5. 1212050_ BAB IV.pdf - Published Version
Download (351kB) | Preview
6. 1212050_ BAB V.pdf - Published Version
Download (214kB) | Preview
7. 1212050_ DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (215kB) | Preview
Abstract
Kawin hamil adalah perkawinan yang dilaksanakan oleh wanita yang sudah mengandung anak dari hubungan diluar nikah dengan laki-laki yang menghamilinya atau orang lain. Dalam konteks agama hubungan yang terjadi diluar ikatan nikah dinamakan zina. Sebagaimana masyarakat Indonesia yang menggunakan sumber hukum Kompilasi hukum islam. Selain menggunakan Kompilasi Hukum Islam masyarakat Indonesia juga mayoritas salah satu dari empat madzhab yaitu madzhab Syafi’i. oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian lebih mendalam dengan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana status hukum perkawinan hamil menurut Imam Hanafi? 2) Bagaimana status hukum perkawinan hamil menurut Imam Syafi’i? dan bagaimana landasan istinbath hukum madzhab Hanafi dan madzhan Syafi’i. Untuk menjawab dari rumusan masalah diatas, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penulis menggunakan teknik dokumentasi, artinya data dikumpulkan dari dokumen-dokumen baik yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penyusun. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa menurut Imam Abu Hanafi dan madzhab Syafi’i seorang wanita hamil yang diluar nikah (karena zina) boleh dinikahkan dengan laki-laki yang menghamilinya ataupun orang lain yang tidak menghamilinya.
Akan tetapi menurut madzhab hanafi, wanita hamil tidak boleh disetubuhi sebelum ia melahirkan anaknya, meskipun ia sudah terikat oleh akad nikah dengan suaminya. Sedangkan menurut madzhab Syafi’I, wanita hamil boleh disetubuhi suami.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Muhammad Husni Arafat, Lc., M.S.I |
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.31 Nikah |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Unisnu |
Date Deposited: | 09 Dec 2021 04:32 |
Last Modified: | 09 Dec 2021 04:32 |
URI: | https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/854 |