Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengetahui pengaruh shift kerja, konflik peran dan lingkungan kerja terhadap burnout (kelelahan kerja karyawan).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan APKT (Aplikasi Pengaduan Keluhan Terpadu) PT. PLN Rayon Jepara yang berjumlah 50 orang.
Teknik sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian yang disebarkan dan jawabannya dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, regresi linear berganda, dan koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Sift Kerja tidak berpengaruh terhadap Burnout (Kelelahn Kerja). Sedangkan variabel Konflik Peran dan Lingkungan Kerja berpengaruh positif terhadap Burnout (Kelelahn Kerja), dengan Nilai signifikan pada Sift Kerja nilai sig 0,114 lebih besar dari > 0,05 (α = alpha). Hasil uji secara parsial memiliki nilai t hitung (1,613) lebih kecil dari < t tabel (1,67866). Sedangkan secara simultan semua variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan uji statistik F dengan nilai F tabel yaitu 39,289 > 2,57, untuk nilai signifikan 0,000 < 0,05. Nilai koefisien Determinasi dalam penelitian ini yaitu 0,701. Hal ini berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 70,1% sedangkan sisanya 2,9% dijelaskan faktor lain diluar penelitian ini.