Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh inflasi, kebijakan hutang, likuiditas dan nilai pasar terhadap risiko saham perusahaan manufaktur. Varaiabel dependen dalam penelitian ini adalah risiko saham, sedangkan variabel independennya ada 4 yaitu inflasi, kebijakan hutang, likuiditas dan nilai pasar.
Penelitian ini bersifat kuantitatif, populasi dalam penelitan ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018 sebanyak 168 perusahaan manufaktur. Data dalam penelitian ini diperoleh atau diunduh dari laman resmi Biro Pusat Statistik (BPS) yaitu www.bps.co.id dan Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id berupa data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2014-2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 79 perusahaan manufaktur. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan alat analisis E-Views 9.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap risiko saham (beta saham), kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh terhadap risiko saham (beta saham), likuiditas (CR) berpengaruh negatif signifikan terhadap risiko saham (beta saham) dan nilai pasar (PER) berbengaruh positif signifikan terhadap risiko saham (beta saham). Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sebesar 48,62%, sedangkan sisanya 51,38% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model penelitian.