Dalam menyusun laporan keuangan harus menganggap bahwa entitas yang dilaporkan akan terus beroperasi dimasa yang akan datang dan tidak ada asumsi bahwa entitas tersebut akan bangkrut. Tujuan suatu entitas bisnis dalam perekonomian adalah mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dengan asumsi going concern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt Default, dan Kondisi Keuangan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2018).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan yang telah mempublikasian laporan keuangannya untuk periode yang berakhir per 31 desember 2014 – 31 desember 2018. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purpossive sampling dan model analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji hipotesis penelitian, model fit, koefisien determinasi, tabel klasifikasi, uji multikolinearitas, pengujian regresi logistik secara parsial, dan pengujian regresi logistik secara simultan.
Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan adalah Ukuran Perusahaan dan Debt Default tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern, sedangkan Kondisi Keuangan Perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap opini audit going concern.