Banyaknya praktik kecurangan yang terjadi baik dari sektor swasta maupun sektor pemerintahan mendapat perhatian yang sangat serius dari publik. Bentuk kecurangan yang paling sensitif dan menjadi fokus perhatian publik adalah kecurangan dalam bentuk korupsi. Whistle-blowing merupakan salah satu cara yang efektif dalam mendeteksi adanya kecurangan.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor sikap terhadap whistle-blowing, komitmen organisasi, personal cost dan tingkat keseriusan kecurangan terhadap terhadap minat Pegawai OPD Kabupaten Jepara untuk melakukan tindakan whistle-blowing. Sampel pada penelitian ini sebanyak 46 pegawai. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner yang diajukan kepada 71 pegawai yang bekerja di OPD Kabupaten Jepara. Namun hanya sebanyak 60 kuesioner yang kembali dan dapat diolah. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan regresi linier berganda dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) Versi 20.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)Sikap terhadap whistle-blowing berpengaruh positif terhadap minat pegawai melakukan tindakan whistle-blowing; (2)Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap terhadap minat pegawai melakukan tindakan whistle-blowing; (3)Personal cost berpengaruh negatif terhadap minat pegawai melakukan tindakan whistle-blowing; dan (4)Tingkat keseriusan kecurangan berpengaruh positif terhadap minat pegawai melakukan tindakan whistle-blowing.