Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui konsep pengembangan potensi peserta didik berdasarkan penafsiran ayat-ayat tentang sam’a, abshara dan af’idah dalam al-Qur’an. (2) Untuk mengetahui implementasi pengembangan potensi peserta berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an tentang sam’a, abshara dan af’idah di sekolah.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah maudhu’i, yaitu mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang memiliki tema potensi peserta didik. Untuk mengumpulkan data atau ayat al-Qur’an tentang potensi peserta didik, peneliti menggunakan kata kunci sam’a, abshara dan af’idah, yakni السمع (pendengaran), الابصار (penglihatan) dan الافئدة (akal) yang berada dalam satu ayat. Ayat-ayat al-Qur’an tentang sam’a, abshara dan af’idah yang dikumpulkan peneliti berjumlah empat ayat. Diantaranya ayat-ayat tersebut yaitu: an-Nahl: 78, al-Mu’minun: 78, as-Sajdah: 9 dan al-Mulk: 23.
Ayat-ayat al-Qur’an yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode tahlili dan muqarrin. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: (1) Konsep pengembangan potensi peserta didik berdasarkan penafsiran ayat-ayat tentang sam’a, abshara dan af’idah dalam al-Qur’an dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Pertama, pengembangan potensi peserta didik melalui pendidikan, dimana pada awalnya anak lahir dalam kondisi tidak mengetahui suatu apapun sehingga menjadi tau lantaran melalui proses pendidikan. Kedua, pengembangan potensi peserta didik melalui optimalisasi potensi, yaitu berupa potensi fisik dan potensi psikis. (2) Implementasi pengembangan potensi peserta berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an tentang sam’a, abshara dan af’idah di sekolah yaitu pertama, melalui pendidikan, seorang guru harus menentukan metode dan strategi pembelajaran seperti seperti metode ceramah, metode seminar, metode demonstrasi metode studi kasus, maupun metode pemecahan masalah. Selain itu sekolah juga perlu menyediakan media pembelajaran seperti media pembelajaran berbasis audio-visual, media pembelajaran berupa bahan cetak, maupun media berbasis multi-media. Kedua, optimalisasi potensi fisik berupa kegiatan ekstrakulikuler dan optimalisasi potensi psikis seperti kegiatan seminar dan karya ilmiah.