Jembatan Bongpes merupakan jembatan penghubung antara desa Gerdu dengan desa Kaliombo Kabupaten Jepara dimana jembatan tersebut sudah berusia lebih dari 40 tahun dan sudah banyak mengalami kerusakan dan sangat membahayakan bagi penggunanya. Perencanaan jembatan Bongpes dilakukan karena banyaknya usulan warga yang menginginkan agar jembatan diperbaiki karena kondisinya yang sudah tidak layak untuk dilewati. Jembatan direncanakan menggunakan struktur baja rangka busur dikarenakan bentang jembatan yang sangat panjang dan direncanakan tanpa menggunakan pilar tengah untuk menghindari arus sungai yang sangat deras yang dapat mengganggu struktur jembatan.
Dalam penulisan tugas akhir ini, perencanaan jembatan didesain dengan panjang bentang 108 meter, lebar 9 meter dan tinggi 20 meter. Adapun acuan yang dipakai sesuai dengan SNI-2833-2008, SNI-1729-2015 dan SNI-1725-2016 serta beberapa literatur lain. Dengan menganalisa data perencanaan menggunakan progam bantu SAP2000, didapatkan gaya-gaya yang ada sehingga dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan profil baja yang digunakan antara lain, profil gelagar memanjang menggunakan WF 400x300x10x16, profil gelagar melintang menggunakan WF 900x300x 28x16, rangka busur utama menggunakan profil Box 400x400x19, rangka diagonal menggunakan profil Box 220x220x10, rangka vertikal menggunakan profil Box 180x180x10 dan penggantung menggunakan baja ulir berdiameter 47 mm.
Dalam perencanaan bangunan bawah jembatan, kontrol guling dan geser dilakukan pada abutment jembatan. Abutment jembatan menggunakan beton bertulang dengan lebar telapak abutment 11 meter dan tinggi abutment 10 meter. Mutu beton fc’ 30 Mpa dan fy 400 Mpa dengan tulangan pokok D-25 dan tulangan bagi D-16, sedangkan pada tiang pancang jembatan dilakukan kontrol berdasarkan daya dukung tanah serta tipe material yang digunakan. Dari perencanaan tersebut, pondasi tiang pancang yang digunakan berdiameter D-60 dengan kedalaman 18 meter, sedangkan jumlah yang digunakan sebanyak 36 buah tiang pancang.