Kondisi lalu lintas Kabupaten Jepara sangat tinggi seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk tiap tahun yang sampai tahun 2020 mencapai 1.275.182 jiwa dimana pada simpang empat Jl. Pecangaan-Damaran, Jl. Raya Jepara, Jl. Komp. Pasar Mayong, Jl. Mayong-Bungu nilai kapasitas simpang sudah tidak sebanding dengan jumlah volume kendaraan yang melintas sehingga sering terjadi kemacetan terutama pada jam sibuk. Analisis lalu lintas dapat dilakukan dengan berbagai metode salah satunya adalah dengan metode Mikrosimulasi menggunakan software PTV. Vissim. Metode ini dilakukan menggunakan data-data kondisi sebenarnya dilapangan dan di simulasikan kemudian di kalibrasi serta validasi model simpang secara trial and error dengan mempertimbangkan perilaku pengemudi. Setelah melakukan kalibrasi dan validasi dilakukan uji GEH (Geoffrey E. Havers) terhadap volume kendaraan pada masing-masing pendekat agar dapat diketahui hasil simulasi tersebut dapat diterima atau tidak. Berdasarkan hasil simulasi setelah dilakukan kalibrasi dan validasi lalu di uji dengan GEH didapatkan nilai panjang antrian pada lengan Jl. Pecangaan- Damaran sebesar (113,61136), Jl. Raya Jepara (78,826944), Jl. Komp. Pasar Mayong (24,11221), Jl. Mayong- Bungu (50,543219). Hasil simulasi juga didapatkan analisis siklus APILL pada simpang yang semula circle time 100 detik menjadi 110 detik untuk melihat perbedaan kinerja simpang. Selain itu, dilakukan percobaan untuk mengatasi Panjang antrian yang sangat tinggi dengan mencoba melakukan pelebaran jalan 50 cm dan membuat jalan flyover dengan lebar jalan 3 m. Analisis tersebut didapatkan nilai panjang antrian menjadi antara lain Jl. Pecangaan- Damaran sebesar (36,121449), Jl. Raya Jepara (22,362781), Jl. Komp. Pasar Mayong (6,935727), Jl. Mayong- Bungu (51,765923).