CV Fajar Indah Furniture salah satu perusahaan industri mebel yang berada di Jl. Jepara - Kudus, di desa Lebuawu Rt 13/04, Pecangaan, Jepara, CV Fajar Indah Furniture adalah produsen dan eksportir furniture berbahan kayu jati dan berbagai jenis produk furniture. Produk furniture yang dihasilkan pun juga berbeda, Salah satunya seperti furniture buffet model laci, perusahaan selalu ingin menjaga kualitas produk standar yang dihasilkan untuk kebutuhan dan kepuasan pembeli, agar tidak ada pengembalian produk dari konsumen ke perusahaan.
Dari pihak perusahaan merencanakan kedepan untuk merekrut karyawan tetap di bagian produksi, dan sekarang ini produksi masih dikerjakan tenaga kerja borong. Terdapat permasalahan dalam proses produksi dan tidak adanya standar waktu yang baku, yang mengakibatkan proses kerja tidak efisien dan pemborosan waktu.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri furniture, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah beban kerja yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Untuk mengetahui waktu yang baku, Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan jumlah pekerjaan yang harus dibayar karyawan untuk mencapai produktivitas terbaik.
Untuk mengatasi masalah pengukuran beban kerja CV Fajar Indah Furniture, penelitian ini menggunakan metode workload analysis (WLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menghitung beban kerja masing-masing jabatan sesuai dengan KEP/75/M.PAN/7/2004. Perhitungan beban tugas memerlukan nilai waktu penyelesaian tugas yang dapat diperoleh dengan metode stopwatch time study. Pengukuran waktu kerja dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode ini akan memberikan informasi kepada karyawan tentang alokasi sumber daya manusia untuk menyelesaikan beban kerja yang ada.
Berdasarkan hasil pengukuran beban kerja CV Fajar Indah Furniture, digunakan metode workload analysis (WLA) untuk mendeskripsikan beban kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu yang baku yang didapat bisa dijadikan acuan untuk merekrut tenaga kerja yang dibutuhkan, seiring dengan meningkatnya volume ekspor furniture yang akan dikelola maka jumlah pekerja yang optimal.