Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pelaksanaan supervisi akademik kepala madrasah di MTs NU Banat Kudus, (2) faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan supervisi akademik kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs NU Banat Kudus.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian dilakukan di MTs NU Banat Kudus tahun 2018. Subyek dalam penelitian ini adalah kepala madrasah MTs NU Banat Kudus. Informan dalam penelitian ini adalah wakil kepala madrsah bidang kurikulum, guru pendidikan agama Islam, dan guru mapel umum. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan uji kredibilitas yakni trianggulasi teknik dan trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan model interaktif, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala madrasah dan tim supervisor di MTs NU Banat Kudus Kudus menggunakan pendekatan langsung dan teknik individu dengan langkah-langkah berikut ini: a). Pra Observasi, b). Pelaksanaan observasi/kunjungan kelas, c). Evaluasi dan tindak lanjut, d). Laporan pelaksanaan supervisi akademik. (2) Terdapat dua faktor pendukung dalam pelaksanaan supervisi di MTs NU Banat Kudus yaitu faktor internal yakni kompetensi supervisi akademik kepala sekolah yang memadahi dan faktor eksternal yang meliputi: a). Guru yang rata-rata sudah siap untuk disupervisi, b). Kemampuan Kepala Madrasah dalam menciptakan pola hubungan yang baik dengan seluruh komponen sekolah. Terdapat juga dua faktor penghambat yaitu faktor internal yakni banyak guru yang tidak bersedia sebagai tenaga tim supervisor dan faktor eksternal yang meliputi: a) adanya sarana penunjang yang kurang terpenuhi, b) Kurangnya waktu dalam pelaksanaan supervisi akademik. (4) Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala MTs NU Banat Kudus Kudus berdampak positif kepada semua guru di antaranya adalah Meningkatkan kompetensi kepribadian guru, kompetensi sosial guru, kompetensi profesional guru dan kompetensi pedagogik guru.