Teori kecerdasan spiritual adalah gagasan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan potensial yang menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap sesama makhluk hidup, karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.
Penelitian ini bermaksud melihat secara nyata dari realitas penerapan kurikulum Muatan Lokal Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Mts Ismailiyyah Nalumsari Jepara. Rumusan masalah dalam penelitian ini dijabarkan menjadi pertanyaan; 1) Bagaimana Implementasi kurikulum muatan lokal Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di MTs Ismailiyyah Nalumsari Jepara? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum muatan lokal Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual di MTs Ismailiyyah Nalumsari Jepara? Penelitian ini merupakan penelitian survey lapangan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan trianggulasi. Metode analisis data menggunakan metode yang dikembangkan oleh Miles and Huberman dengan tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun lokasi penelitiannya sendiri adalah di MTs MTs Ismailiyyah Nalumsari Jepara 2017/2018.
Dari hasil analisis data dapat diperoleh temuan-temuan penelitian sebagai berikut: kurikulum muatan lokal selain menggunakan dari Depag juga menggunakan dari MTs Ismailiyyah Nalumsari Jepara. Tujuan Implementasi kurikulum muatan lokal Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di MTs Ismailiyyah Nalumsari Jepara agar output yang dihasilkan dari Mts Ismailiyyah tahun pelajaran 2018/2019 mempunyai kemampuan yang berimbang antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum. Adapun proses pembelajaran muatan lokal disesuaikan dengan baik sehingga terbentuk dengan baik. Metode yang digunakan dalam sistem pembelajaran ini adalah metode hafalan, tanya jawab, kajian ,diskusi dll. Sedangkan waktu pelaksanaan kurikulum ini adalah setelah doa bersama, dan materi yang sudah masuk dalam kurikulum disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang sudah ada.
. Faktor pendukungnya adalah pertama, guru sebagai tenaga pendidik yang profesional. Kedua, tersedianya media pembelajaran. Ketiga, tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Dan keempat, minat belajar siswa yang tinggi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah minimnya alokasi waktu dan kemampuan siswa yang tidak sama. ketiga Evaluasi dan tindak lanjut muatan lokal di MTs Ismailiyyah tahun pelajaran 2018/2019 adalah dapat meningkatkan prestasi siswa, baik prestasi akademik maupun prestasi kejuaraan. Prestasi akademik dibuktikan dengan ketercapaian kompetensi yang sudah tuntas, baik dalam sikap spiritual, pengetahuan maupun keterampilan. Sedangkan dalam prestasi kejuaraan dapat dibuktikan dengan seringnya menjuarai perlombaan dalam berbagai bidang baik tingkat kabupaten, propinsi, maupun nasional. Selain itu juga berdampak pada meningkatnya akhlak, ibadah, kedisiplinan, kerapian, kerjasama, kesopanan, bertanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, kerajinan, kejujuran, dan juga rasa syukur sebagaimana tercantum dalam buku raport.
Adapun saran yang dapat penulis ajukan kepada guru, yaitu dapat mengimplementasikan kurikulum berbasis kecerdasan spiritual khususnya dalam proses pembelajaran dengan sebaik mungkin dan menciptakan metode yang lebih bervariatif lagi sesuai dengan gaya belajar siswa.