Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi kegiatan ekstrakrikuler dalam meningkatkan prestasi Non Akademik di Madrasah Aliyah Nahdhatul Ulama’ Banat Kudus; (2) faktor pendukung dan penghambat manajemen ektrakurikuler dalam meningkatkan prestasi Non Akademik di Madrasah Aliyah Nahdhatul Ulama’ Banat Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nahdhatul Ulama’ Banat Kudus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara pihak yang terkait dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan langkah-langkah reduksi data (data reduction), sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Proses Perencanaan dalam Meningkatkan Prestasi Non-Akademik di Madrasah Aliyah NU Banat Kudus diawali dengan rapat koordinasi dengan merencanakan peserta kegiatan ekstrakurikuler, guru, sarana prasarana, dana, dan jadwal kegiatan. Selanjutnya pembuatan angket, program kerja dan time schedule selama satu tahun yang mencakup program kerja secara dan materi. Pihak yang terlibat yaitu Kepala Sekolah, Wakil Kepala bidang kesisiwaan, wakil kepala bidang kurikulum, semua guru, Pembina ekstrakurikuler. Pelaksanaan kegiatan ekstakulikuler dalam kategori baik dan cukup disiplin. Pengawasan kegiatan ekstakulikuler melibatkan kerjasama semua komponen madrasah. Evaluasi kegiatan ekstakulikuler dilakukan setiap sebulan sekali dengan pertemuan evaluasi kegiatan rutin dan prestasi akademik dan non-akademik siswa. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan absensi kehadiran dan tes tulis yaitu 80% absensi kehadiran dan 20% tes tertulis; (2) Faktor pendukung dan penghambat kegiatan ekstrakurikuler adalah pelatih kompeten di bidangnya, sarana prasarana yang memadai, ketekunan belajar anak, metode pemberian materi yang berbeda-beda, media pembelajaran yang menarik, adanya pelatih yang professional, kerjasama antara berbagai pihak seperti peserta didik, wali murid, pihak guru dan madrasah. Faktor Penghambat berasal dari waktu latihan terbatas, lokasi madrasah perizinan.