Penelitian ini bertujuan untuk :
(1) Mendiskripsikan manajemen pembelajaran di SDIT Lentera Hati Gabus dengan SDI Abu Bakar Pati yang terdiridari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
(2) Mengetahui perbedaan manajemen pembelajaran PAI antara SDIT Lentera Hati Gabus dengan SDIT Abu Bakar Pati Kab.Pati.
(3) Adapun fokus penelitian ini adalah manajemen pembelajaran PAI di SDIT Lentera Hati Gabus dengan SDIT Abu Bakar Pati sehingga subyek penelitiannya melibatkan kepala sekolah, guru PAI, Waka Kurikulum dan siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis diskripsi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajamen pembelajaran PAI di SDIT Lentera Hati Gabus dengan SDI Abu Bakar Pati memiliki perbedaan dalam perencanaan program yang sudah dijelaskan dalam struktur kurikulum, perencanaan program tersebut isinya tentang jumlah jam pertemuan dalam satu minggu di SDIT Lentera Hati Gabus 35 menit atau 3 jam pertemuan dan pembelajaran PAI di laksanakan secara menyeluruh mulai kelas 1-6, adapun kurikulum lokal yang dijadikan ciri khas meliputi pelajaran kitabah, tahsin, tahfid dan tilawah, sedangkan pembelajaran PAI di SDI Abu Bakar Pati 140 menit atau 4 jam pertemuan dalam satu minggu dimulai kelas 1-6, adapun kurikulum lokal yang dijadikan cirikhas keunggulan meliputi tartil, tahfid dan khot. Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di SDIT Lentera Hati Gabus guru PAI akan mendapatkan penghargaan dari yayasan apabila mereka mampu memenuhi raport guru yang sudah ditetapkan oleh yayasan secara holistik, sedangkan penghargaan yang diberikan oleh yayasan kepada guru PAI di SDI Abu Bakar Pati sifatnya insidentil. Dalam pembagian alokasi waktu belajar SDIT Lentera Hati Gabus menggunakan proses pembelajaran dengan program Full Day School sedangkan sistem pembelajaran di SDI Abu Bakar Pati menggunakan proses pembelajaran dengan program standard yang telah ditentukan oleh Yayasan Abu Bakar Pati. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa guru sebagai kunci keberhasilan dalam meningkatkan mutu pendidikan, hendaknya antara kepala, waka kurikulum dan guru PAI bersinergi di dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.