Penyelenggaraan bantuan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah berupaya membantu siswa menemukan pribadinya, dalam hal mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, serta menerima dirinya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Agar tujuan tersebut tercapai maka diperlukan adanya manajemen BK di sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Memformulasikan perencanaan, perorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan hasil layanan program Bimbingan dan Konseling di MTs Negeri 2 Jepara, dan 2) Memformulasikan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen program Bimbingan dan Konseling di MTs Negeri 2 Jepara.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) dan studi kasus dengan teknik pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data primer bersumber dari informan kunci dan pendukung, yaitu Guru Bimbingan dan Konseling, Kepala Sekolah dan Wali Kelas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini: (1) wawancara, (2) observasi, dan (3) dokumentasi. Teknik análisis data yang meliputi: (1) Reduksi Data (Data Reduction); (2) Penyajian Data (Data Display); dan (3) Verifikasi (Clonclusion Drawing). Uji kredibilitas data meliputi: perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan triangulasi.
Kajian ini menyimpulkan bahwa: 1) Manajemen Bimbingan dan Konseling di MTs Negeri 2 Jepara meliputi lima tahapan yaitu: pertama, perencanaan. Dalam perencanaan penyusunan program Bimbingan dan Konseling dilakukan pada liburan sebelum awal tahun ajaran baru, sudah terumus secara jelas yaitu program disusun mulai dari program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian. Kedua, pengorganisasian. Semua personil sekolah terlibat dalam organisasi bimbingan dan konseling, mulai dari kepala sekolah, waka kesiswaan, wali kelas, guru mapel, guru bimbingan dan konseling, dan pihak-pihak lain. Ruang bimbingan dan konseling MTs Negeri 2 Jepara belum ideal karena ruangannya kurang luas dan memadai. Ketiga, Pelaksanaan. Mulai dilakukan pada awal tahun pelajaran pada masa orientasi siswa, untuk pelaksanaan setiap harinya dimulai pukul 07.00 s/d jam pulang sekolah. Tidak ada jam khusus bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling masuk kelas untuk memberikan materi ketika ada jam kosong di kelas atau waktu pulang sekolah. Keempat, Pengarahan dan Pengawasan. Pengawasan bimbingan dan konseling di MTs Negeri 2 Jepara dilakukan oleh kepala madrasah dan dilaksanakan sewaktu-waktu. Pengawasan dilakukan dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. Kelima, evaluasi. Evaluasi bimbingan dan konseling di MTs Negeri 2 Jepara dilaksanakan setelah suatu kegiatan bimbingan dan konseling selesai dilaksanakan. Evaluasi bimbingan dan konseling yang dilakukan guru BK di MTs Negeri 2 Jepara adalah evaluasi proses dan evaluasi hasil pelaksanaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam evaluasi bimbingan dan konseling adalah guru BK, kepala sekolah, guru mapel, wali kelas, dan kesiswaan. 2) Faktor yang mempengaruhi ketercapaian manajemen program bimbingan dan konseling di MTs Negeri 2 Jepara dapat dikelompokkan menjadi dua hal, yaitu faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung meliputi: adanya dukungan dan respon positif dari orang tua siswa, adanya sikap Guru Bimbingan dan Konseling yang sabar dan telaten, dan adanya ruang khusus Bimbingan dan Konseling. Adapun faktor penghambatnya adalah waktu yang tersedia relatif sedikit, dan belum tersedianya alat-alat atau instrumen evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di madrasah yang valid, reliabel dan objektif.