Search for collections on Publications

NAFKAH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi Kasus di Desa Kawak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara)

PUTRI DEVI ARUMSARI, 191410000685 (2023) NAFKAH ANAK AKIBAT PERCERAIAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi Kasus di Desa Kawak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara). Skripsi thesis, UNISNU JEPARA.

[thumbnail of 191410000685_COVER.pdf]
Preview
Text
191410000685_COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 191410000685_BAB I.pdf] Text
191410000685_BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)
[thumbnail of 191410000685_BAB II.pdf] Text
191410000685_BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)
[thumbnail of 191410000685_BAB III.pdf] Text
191410000685_BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)
[thumbnail of 191410000685_BAB IV.pdf] Text
191410000685_BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)
[thumbnail of 191410000685_BAB V.pdf] Text
191410000685_BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)
[thumbnail of 191410000685_Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
191410000685_Daftar Pustaka.pdf

Download (20MB) | Preview
[thumbnail of 191410000685_Lampiran.pdf] Text
191410000685_Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (20MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh peristiwa pengabaian tanggung jawab seorang ayah atas nafkah kepada anaknya menjadi salah satu jalan putusnya hubungan harmonis antara ayah dengan anaknya sehingga dapat berdampak pada psikologi anak juga dapat berpengaruh pada keberlangsungan pendidikan anak yang harusnya dapat mendapatkan fasilitas pendidikan yang sama seperti yang anak dapatkan ketika ayah dan ibunya masih bersama sebagai satu keluarga yang utuh dan harmonis. Dalam lingkungan masyarakat Desa Kawak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara terdapat banyak perceraian yang mengakibatkan para anak menjadi korban ketidakmampuan seorang suami atau ayah dari anak yang telah berpisah dengan istrinya (bercerai) dalam memberi dan memenuhi kewajibannya yaitu nafkah. Perceraian ini mengakibatkan kedua orang tua berpisah sehingga nafkah yang biasanya diberikan suami untuk istrinya sebagai biaya keluarga serta biaya keperluan anak menjadi putus atau hilang walaupun dalam Undang-Undang Perkawinan serta peraturan yang ada tetap menjadi kewajiban suami dalam memberi nafkah kepada anaknya, meskipun anak tersebut tinggal bersama ibunya. Data yang telah didapatkan ada 25 janda cerai hidup belum menikah lagi dan 17 janda cerai hidup belum menikah lagi. Permasalahan pengabaian nafkah anak ini perlu adanya penelitian tentang:
1. Apa sajakah faktor-faktor yang melatarbelakangi nafkah anak tidak diberikan ayahnya?
2. Bagaimanakah tinjauan hukum Islam dan hukum positif terhadap faktor-faktor yang melatarbelakangi tidak adanya pemberian nafkah oleh ayahnya?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang yang menjadi faktor-faktor tidak adanya pemberian nafkah anak oleh ayahnya dan memahami bagaimana analisis hukum Islam dan hukum positif di Indonesia mengenai faktor-faktor yang menjadi latar belakang tidak adanya pemberian nafkah anak oleh ayahnya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang menerapkan riset lapangan (wawancara) dan pustaka literatur menggunakan pendekatan hukum Islam dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia serta al-Qur’an dan Hadis. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan data primer dan sekunder.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, pertama, faktor-faktor yang melatarbelakangi nafkah ayah tidak diberikan kepada anaknya yaitu karena ayah kabur hingga lost contact (tidak ada kabar/komunikasi), tidak peduli dengan anaknya hanya memperdulikan kehidupannya dengan istri barunya, tidak mau memenuhi nafkah anak, lepas tanggung jawab dan kewajiban. Kedua, analisis hukum Islam dan hukum positif terhadap faktor-faktor yang melatarbelakangi nafkah anak tidak diberikan ayahnya yaitu perbuatan ayah tersebut sangat melanggar peraturan-peraturan yang ada baik dari hukum Islam dan hukum positif yang dimana kewajiban nafkah ayah untuk anaknya merupakan keharusan yang wajib dijalankan dengan penuh tanggung jawab sehingga anak dewasa (21th) kecuali anak-anak berkebutuhan khusus.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, S.H.I., M.A. Pembimbing II : Amrina Rosyada, S.H., M.H.
Uncontrolled Keywords: Nafkah anak, Faktor latar belakang tidak ada nafkah, Hukum Islam dan Hukum positif.
Subjects: 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.33 Perceraian Menurut Islam
200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.36 Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Admin Perpustakaan Unisnu
Date Deposited: 14 Nov 2023 07:46
Last Modified: 14 Nov 2023 07:46
URI: https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/5606

Actions (login required)

View Item
View Item