Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh lembaga keuangan (bank). Salah satu bank penyalur KUR adalah Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan menggunakan akad Murabahah bil Wakalah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembiayaan KUR Mikro iB di BSI KCP Jepara 1 berdasarkan perspektif DSN-MUI No.4 Tahun 2000 tentang murabahah. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian lapangan (research field) dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus menjadi metode pilihan yang digunakan, karena peneliti menemukan kesenjangan praktik pembiayaan KUR Mikro iB BSI di BSI KCP Jepara 1 menggunakan akad murabahah bil wakalah dengan fatwa DSN-MUI No.4/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah.
Hasil analisis kesesuaian pembiayaan KUR Mikro iB BSI KCP Jepara 1 menggunakan akad murabahah bil wakalah belum sesuai dengan prinsip syariah karena penandatanganan akad murabahah dan wakalah dilakukan bersamaan, sehingga akad murabahah terjadi sebelum barang secara prinsip menjadi milik bank. Praktik pembiayaan yang sesuai dengan fatwa DSN MUI No. 4 tahun 2000 tentang murabahah yaitu nasabah melakukan penandatanganan akad wakalah sebagai wakil dari bank untuk pengadaan barang sesuai RAB. Kemudian nasabah menyerahkan nota belanja pada bank dan dilanjutkan melakukan penandatanganan akad murabahah untuk melanjutkan akad jual-beli murabahah dengan bank.