Penelitian ini dilatarbelakangi kemiskinan di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 26,16 juta orang dengan komposisi 90% nya adalah muslim. Hal ini sangat ironi mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Zakat dapat menjadi salah satu instrument dalam mengurangi kemiskinan. Penelitian ini berfokus pada pengelolaan zakat profesi di BAZNAS Kabupaten Jepara dengan alasan, pertama zakat profesi menduduki peringkat kedua dalam potensi zakat Nasional sebagaimana hasil riset BAZNAS bersama organisasi lain pada tahun 2020. Kedua, penduduk Jepara saat ini sekitar 1,2 juta orang 90% muslim. Lebih dari 8.800 ASN di Jepara sehingga potensi zakat profesi di Jepara tahun 2021 senilai Rp. 19 miliar namun yang terealisasikan hanya Rp. 3,5 miliar.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan zakat profesi di BAZNAS Kabupaten Jepara pada tahun 2021, dan kontribusi zakat profesi dalam menunjang perekonomian mustahik di Kabupaten Jepara periode tahun 2021-2022. Peneliti mengumpulkan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dari mustahik dianalisis menggunakan had kifayah untuk menentukan prioritas pemberian zakat.

Hasil penelitian menunjukkan Pelaksanaan Zakat Profesi di Kabupaten Jepara didasarkan pada Instruksi Bupati Nomor 451.1.2/5213, dana zakat profesi yang terkumpul sebanyak Rp. 2.638.999.518 sekitar 75,9% dari perolehan zakat secara keseluruhan, dan penyaluran bantuan berupa zakat kepada mustahik tidak secara langsung mempengaruhi perekonomiannya, namun zakat cukup membantu mengurangi beban biaya yang dikeluarkan dan meningkatkan tingkat konsumsi mustahik.