Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi Manajemen Mutu Terpadu (MMT) dalam peningkatan kualitas pembelajaran PAI di SMA NU Al Ma’ruf Kudus tahun ajaran 2021/2022. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana implementasi Manajemen Mutu Terpadu di SMA NU Al Ma’ruf Kudus Tahun Ajaran 2021/2022, (2) apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi Manajemen Mutu Terpadu pada pembelajaran PAI di SMA NU Al Ma’ruf Kudus tahun ajaran 2021/2022, (3) bagaimana hasil peningkatan kualitas pembelajaran PAI melalui Manajemen Mutu Terpadu di SMA NU Al Ma’ruf Kudus tahun ajaran 2021/2022.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Lokasi penelitian berada di SMA NU Al Ma’ruf Kudus. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisa dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi Manajemen Mutu Terpadu (MMT) dalam peningkatan kualitas pembelajaran PAI mencakup: (a) perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan silabus, RPP, penilaian kelas, media dan metode pembelajaran, komunitas MGMP (komunitas Musyawwarah Guru Mata Pelajaran), dan pergantian kurikulum Merdeka; (b) pelaksanaan pembelajaran oleh guru menyesuaikan kebutuhan kelas (metode ceramah, diskusi, tanya jawab, study group, praktek ibadah sesuai jadwal pelajaran) dan tata krama kehidupan; (c) evaluasi pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berbentuk ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester (tertulis dan praktik); (2) faktor pendukung implementasi MMT berupa pelatihan guru yang diadakan oleh sekolah, strategi dalam menyampaikan materi pelajaran, ketersediaan sumber belajar, lingkungan yang dapat dijangkau, guru-guru yang kreatif, sarana dan prasarana memadai, fasilitas kelas terpenuhi, perpustakaan yang memadai, pengembangan inovasi dan ide-ide kreatif guru, motivasi siswa yang tinggi, rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran; sebaliknya, faktor penghambat adalah kurangnya fasilitas pembelajaran, kuantitas siswa, alokasi waktu pembelajaran PAI terbatas, perbedaan kemampuan siswa, kondisi fisik dan mental siswa yang kurang baik; (3) Hasil peningkatan kualitas pembelajaran PAI mencakup: perilaku pembelajaran pendidik (guru), perilaku atau aktivitas siswa, iklim pembelajaran yang nyaman, materi pembelajaran yang berkualitas, media pembelajaran yang menarik dan interaktif, sistem pembelajaran yang unggul. Indikator keberhasilan utama dilihat dari implementasi akhlakul karimah pada siswa-siswi, dan prestasi siswa dalam bidang tilawah, tahfidz, pembelajaran bahasa Arab.