Tujuan penelitian ini untuk (1) mengetahui persiapan MI Manba’ul Falah Gerit Cluwak Pati tahun pelajaran 2021/2022 dalam pembelajaran daring, (2) mengetahui pelaksanaan pembelajaran daring di MI Manba’ul Falah Gerit Cluwak Pati (3) mengetahui problematika pembelajaran daring di MI Manba’ul Falah Gerit Cluwak Pati serta arlernatif solusinya.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif berbentuk studi kasus. Subyek penelitiannya adalah kepala madrasah, TU, guru, siswa dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentsi dan observasi. Analisis data yang digunakan mengikuti model Miles dan Huberman yaitu dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu kemudian pada tahap kesimpulan dimungkinkan untuk diverifikasi kembali pada pengumpulan data semula.
Hasil penelitian dan analisis menunjukkan bahwa: 1) Persiapan MI Manba’ul Falah Gerit dalam pembelajaran daring yaitu: a) melakukan sosialisasi kepada wali siswa dan membuat grup WA (whatsapp) setiap kelas, b) memperkuat jaringan internet di sekolah c) kepala madrasah memberikan arahan kepada guru untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang efektif, d) mempersiapkan administrasi pembelajaran. 2) Pelaksanaan pembelajaran daring di MI Manba’ul Falah Gerit dilakukan dengan menggunakan smart phone dan laptop, sedangkan jaringan yang digunakan adalah wifi sekolah, kuota pribadi ataupun dari Kemenag. interaksi pembelajarannya menggunakan WA grup kelas, penyajian materinya menggunakan buku pelajaran atau lembar kerja siswa (LKS) yang sudah tersedia, evaluasi pembelajarannya dikerjakan langsung oleh siswa dan dikirim ke nomor WA guru ataupun lewat WA grup 3) Problematika pembelajaran daring di MI Manba’ul Falah Gerit yaitu a) materi pelajaran banyak yang tidak dipahami siswa karena tidak ada penjelasan guru secara detail, b) banyak siswa yang tidak mendapatkan dampingan belajar secara intensif dari orang tuanya, c) ketika kuota habis karena belum beli maka proses belajar siswa terganggu, d) tidak semua siswa mempunyai telepon seluler sendiri, masih bergantian dengan orang tuanya atau pinjam milik saudaranya, e) siswa di kelas rendah 1-3 belum memiliki kesiapan mengakses internet f) Siswa belum mampu mengelola waktu belajar dengan baik, g) sebagian siswa lokasinya susah mendapatkan sinyal atau jaringan untuk provider tertentu. Sedangkan alternatif solusinya yaitu: a) guru perlu memberikan ulasan atau ringkasan materi yang sedang dipelajari, b) guru selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa, c) orang tua dan guru harus bekerja sama melatih kemampuan internet siswa d) guru perlu memberikan tenggat waktu dalam pengumpulan tugas, e) guru perlu mengontrol siswa lebih ketat f) mengoptimalkan peran orang tua atau wali dalam mendampingi siswa belajar di rumah.