Kepemimpinan manajerial kepala sekolah sangat dibutuh untuk peningkatan budaya Islami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan budaya Islami peserta didik, (2) faktor yang mempengaruhi peningkatan peningkatan budaya Islami peserta didik, dan (3) hasil peningkatan budaya Islami melalui kepemimpinan kepala sekolah SMA NU Al Ma’ruf Kudus Tahun Pelajaran 2021/2022. Desain penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif. Data dibagi dua yaitu data primer data yang bersumber dari informan secara langsung berkenaan dengan masalah yang diteliti dan data sekunder dari dokumen-dokumen berupa profil sekolah, catatan-catatan, arsip dan informasi. Subyek penelitiannya antara lain kepala sekolah. Informan penelitian adalah kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru-guru.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan observasi. Tehnik keabsahan data adalah trianggulasi data dan triangulasi teori. Teknik analisis data adalah diskriptif-eksploratif analisis model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Kepemimpinan kepala sekolah SMA NU Al Ma’ruf Kudus dalam meningkatkan budaya Islami menjalankan tugas kepala sekolah yang dirumuskan sebagai EMASLIM yaitu educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator; (2) Faktor yang mempengaruhi peningkatan budaya Islami peserta didik mencakup latar belakang siswa, ketertiban siswa, lokasi sekolah di tengah kota, kendala administrasi. Solusi siswa dibawah kendali Badan Kesiswaan (BK) guru wali kelas, siswa, wali kelas dan peran serta semua stakeholder; (3) Hasil peningkatan budaya Islami melalui kepemimpinan kepala sekolah di SMA NU Al Ma’ruf Kudus antara lauin adalah: (1) Berpakaian (berbusana) Islami, (2) Shalat berjamaah, (3) Dzikir secara bersama-sama (4) Tadarus/membaca Al Qur’an (5) Menebar ukhuwah melalui kebiasaan berkomunikasi secara Islami (senyum, salam, dan sapa), (6) membiasakan Adab yang baik, (7) menyediakan sarana pendidikan yang diperlukan dalam menunjang terciptanya ciri khas agama Islam, (8) Melakukan berbagai kegiatan yang dapat mencerminkan suasana keagamaan