NUR VIARA WULANDARI, 171310003864 (2022) TRADISI “TANGGAP WAYANG” SEBAGAI SYARAT PERNIKAHAN ANAK TUNGGAL PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus Desa Kuwasen Jepara). Skripsi thesis, UNISNU JEPARA.
171310003864_COVER.pdf
Download (2MB) | Preview
171310003864_BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
171310003864_BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (11MB)
171310003864_BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
171310003864_BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
171310003864_BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
171310003864_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (1MB) | Preview
171310003864_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (967kB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menggambarkan proses pelaksanaan Tradisi Ruwatan Tanggap Wayang di Desa Kuwasen Jepara. (2) Mengetahui apa yang menyebabkan masyarakat Desa Kuwasen Jepara melakukan Tradisi Ruwatan Tanggap Wayang sebagai syarat pernikahan anak tunggal.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dalam bentuk studi kasus, dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mencari informasi dari wawancara maupun dengan melihat video serta foto pelaksanaan dari tradisi tanggap wayang sebagai syarat pernikahan anak tunggal. Kemudian data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat desa Kuwasen melaksanakan tradisi ruwatan dengan menanggap wayang pada anak tunggal atau ontang-anting yang hendak menikah berdasarkan kepercayaan yang dilaksanakan secara turun temurun dari nenek moyang dengan tujuan membuang sial untuk kehidupan kedepannya dalam keluarga tersebut. Adapun pandangan Islam terhadap tradisi ruwatan tersebut merupakan ‘urf yang bertentangan dengan dalil syara’ yang ada atau bertentangan dengan prinsip yang pasti dan tidak dapat diterima sebagai dalil untuk menetapkan hukum, karena ruwatan dengan menanggap wayang bisa meramalkan sesuatu yang belum pasti terjadi di masa depan sehingga menimbulkan suatu kemusyrikan atau mempersekutukan Allah SWT bagi masyarakat yang mempercayai, namun apabila digunakan sebagai bentuk kehati-hatian dan melestarikan budaya tanpa ada niat musyrik maka boleh-boleh saja dilakukan. Selain itu juga ada nilai pendidikan Islam didalamnya yaitu dari unsur aqidah berupa terdapatlah rukun iman, yang didalamnya terangkum hal-hal yang harus dipercayai atau diimani oleh muslim. Yang termasuk dalam rukun iman adalah percaya kepada Allah, para malaikat-Nya, para Nabi-Nya, kitab-kitab suci-Nya, hari akhir dan percaya kepada qadha dan qadar, yakni ketentuan tentang nasib baik atau buruk dari Allah SWT. Unsur-unsur keimanan itu karena berjumlah enam disebut dengan rukun iman yang enam. Namun demikian, diluar semua itu masih terdapat unsur-unsur keimanan yang lain yang juga harus dipercayai seperti percaya adanya setan, iblis, syafa’at Nabi Muhammad SAW dan lain-lainnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Darnoto, S.Pd.I., M.Pd.I. |
Uncontrolled Keywords: | Tradisi, Tanggap Wayang, Islam. |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X6.1 Masyarakat Islam > 2X6.9 Adat Istiadat dalam Islam 200 Agama > ISLAM > 2X7.1 Filsafat Islam > 2X7.3 Pendidikan Agama Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Unisnu |
Date Deposited: | 06 Apr 2023 06:33 |
Last Modified: | 06 Apr 2023 06:33 |
URI: | https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/5233 |