Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penerapan strategi pembelajaran afektif dalam meningkatkan tingkah laku prososial siswa pada teman sebaya di SDN 05 Sukosono Jepara (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam strategi pembelajaran afektif dalam meningkatkan tingkah laku prososial siswa pada teman sebaya di SDN 05 Sukosono Jepara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data yang dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan strategi pembelajaran afektif siswa dalam meningkatkan tingkah laku prososial pada teman sebaya di SDN 05 Sukosono Jepara mencakup dua hal yakni tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran dan pendekatan. Tahapan dalam pembelajaran afektif ini dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan penilaian (evaluasi). Sementara pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan ranah agfektif siswa ialah melalui pendekatan pembiasaan seperti mushofaha, yang mana dalam ajaran Islam identik sdengan itilah tabarukan atau mengambil berkah dari para guru. Untuk itu maka dapat diambil makna bahwa model pembelajaran afektif seperti ini merupakan jenis konsiderasi sebab konsiderasi ini digunakan untuk memberikan sikap maupun kepribadian yang baik. Sedangkan salah satu wujud konkret tingkah laku prosososial siswa di SDN 05 Sukosono ialah meminjamkan bolpoin kepada teman sebayanya dimana bentuk bantuan semacam ini sifatnya ialah causal helping. Sedangkan Factor yang menjadi pendukung penerapan strategi pembelajaran afektif dalam meningkatkan tingkah laku prososial siswa pada teman sebaya di SDN 05 Sukosono Jepara ialah pemantauan atau kerjasama antara guru dengan wali murid, sarana prasarana dan antusias siswa. Sedangkan faktor penghambat dalam penerapanya terdiri dari factor internal dan eksternal. Factor internalnya ialah heterogen siswa. Faktor eksternalnya ialah kurangnya perhatian orang tua sebagai modelling/tauladan dan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ini sebagai faktor penghambat sebab teknologi juga memiliki dampak negatif yang bisa menjerumuskan ke dalam hal yang tidak baik sehingga harus berhati-hati dalam menggunakan teknologi.