Metode yang digunakan dalam penelitian ini dibahas melalui studi kepustakaan (library research) yang obyek utamanya adalah buku-buku literatur, baik itu buku milik sendiri buku perpustakaan, atau literatur lainnya. Data atau informasi ini sumber utamanya yaitu kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi. Kemudian metode analisis data melalui metode interpretasi data, deduksi, content analisis, dan induksi. Langkah ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan bagaimana konsep pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi.

Hasil Penelitian ini adalah: (1) Konsep pendidikan akhlak adalah usaha sadar untuk membimbing, menuntun, dan mengarahkan kondisi jiwa agar dapat memiliki sikap mulia yang tertancap di dalam hati sehingga dapat memunculkan tindakan-tindakan yang mulia yang sesuai dengan akal yang jernih dan aturan agama. Adapun akhlak yang dipaparkan dalam kitab At-Tibyan ada enam yaitu: a) Akhlak Bagi Pelajar al-Qur’an yang memuat dua puluh satu poin etika. b) Adab penghafal al-Qur’an yang memuat sepuluh etika. c) Adab membaca al-Qur’an yang memuat dua puluh lima etika. d) Adab berinteraksi dengan al-Qur’an yang memuat delapan etika. e) Ayat dan surat yang di utamakan membacanya pada waktu-waktu tertentu. f) Riwayat penulisan mushaf al-Qur’an. (2) Pendidikan akhlak dalam proses pembelajaran bagi para pelajar penekanannya tertuju kepada akhlak yang bersifat rohani dalam membangun dan membina jiwa yang baik, akan tetapi tidak sama sekali mengesampingkan akhlak yang bersifat jasmani dari pemaparan beliau, implikasi yang dapat diterapkan dalam sendi-sendi kehidupan ini meliputi disiplin, tekun, berhati-hati atau teliti, dan hormat dan sebagainya Pengajaran dan keteladanan merupakan metode asasi bagi terbentuknya keutamaan dan akhlak. Keteladanan memberikan contoh untuk berpikir yang benar, berbicara yang benar, bertindak yang benar, dan berupaya secara benar. Hal inilah yang harus kita berikan kepada anak-anak. Keteladanan merupakan faktor yang berpengaruh sangat besar dalam kebaikan seorang anak.