Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis peran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dalam membentuk solidaritas antar pengurus di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (2) Mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat peran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas dalam membentuk solidaritas antar pengurus di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, kabupaten Jepara.
Jenis dan pendekatan penelitiannya adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitiannya adalah pengurus organisasi BEM FTIK UNISNU. Pengambilan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua data yang terkumpul kemudian dipilah atau direduksi data mana saja yang penting, kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya adalah penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Peran Badan Eksekutif Mahasiswa FTIK dalam membentuk solidaritas antar pengurus secara teori sudah baik karena sesuai dengan prinsip solidaritas, yaitu selalu menekankan makna dan nilai solidaritas, prinsip solidaritas sebagai prinsip sosial, prinsip solidaritas dan pertumbuhan bersama, dan prinsip solidaritas kesejahteraan umum. Jenis solidaritas yang terbentuk pada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FTIK UNISNU adalah solidaritas organik dan mekanik. Bentuk solidaritas yang terbentuk pada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FTIK UNISNU ini adalah gotong royong dan Kerjasama. (2) Faktor pendukung dalam membentuk solidaritas pada pengurus BEM Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU yaitu memiliki komunikasi dan interaksi yang bagus.Komunikasi dan interaksi yang bagus tersebut dibentuk dengan adanya grup whatsapp besar, yaitu seluruh pengurus, dan grup whatsapp kecil yaitu untuk setiap biro. Selain itu juga kebanyakan pengurus adalah teman sekelas. Faktor penghambat dalam membentuk solidaritas dalam BEM Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU adalah banyak yang memiliki kerja sambilan setelah kuliah sehingga waktu luang sedikit untuk mengikuti agenda pertemuan pengurus. Upaya pencarian jalan tengah dari pengurus, yaitu tetap melakukan komunikasi dan interaksi melalui grup whatsapp dan memberikan posisi yang tidak terlalu vital dalam setiap acara atau kepanitiaan. Sehingga komunikasi dan interaksi bahkan Kerjasama masih tetap dapat dilakukan, anggota juga masih dapat melakukan kesibukannya, dan acara atau kepanitiaan tetap bisa terlaksana dengan baik dan lancar sehingga solidaritas dapat terbentuk