Air limbah domestik di Kelurahan Tanjungsari belum dikelola dengan baik, dimana greywater dibuang langsung ke drainase. Dimana drainase tersebut pembuangannya langsung tertuju di laut, sehingga mengakibatkan tercemarnya air laut karena limbah domestik. SPAL dan IPAL yang dibangun di Indonesia memang masih belum banyak , dikarenakan belum banyak kesadaran dari masyarakat tentang bahaya dari air limbah domestik. Sehingga dibutuhkan inovasi yang bisa lebih mempengaruhi kesadaran masyarakat. Tujuan dari perencanaan Tugas Akhir ini adalah membuat desain SPAL dan IPAL sebagai sarana peningkatan kualitas lingkungan Kelurahan Tanjungsari.Tahapan perencanaan dimulai dari perizinan, survei lokasi, pengumpulan data, studi literatur, pengolahan data, pembahasan dan kesimpulan. Data yang digunakan dalam perencanaan adalah data primer yaitu Gambaran Umum Lokasi Perencanaan (Jumlah penghuni dan unit, elevasi dan luas lahan) dan data sekunder yaitu Debit air bersih dari PDAM dan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Kabupaten Rembang Tahun 2020. Data primer diambil dari pengukuran langsung. Data sekunder diambil dari dinas terkait yaitu PDAM Kabupaten Rembang dan Kelurahan Tanjungsari. Hasil kajian aspek teknis, diperoleh debit air limbah rata-rata Kelurahan Tanjungsari adalah 69,36 L/orang.Hari. Diameter pipa yang digunakan dalam perencanaan pengembangan SPAL dan IPAL kawasan ini adalah 100 mm atau 4 inch. Dalam Perencanaan SPAL dan IPAL Kelurahan Tanjungsari dilengkapi dengan beberapa bangunan pelengkap yaitu sebagai berikut : 1) Manhole dengan ukuran 70 cm x 70 cm x 100 cm, 2) Grease Trap dengan ukuran 80 cm x 50 cm x 30 cm, 3) Bak kontrol dengan ukuran 60 cm x 40 cm x 30 cm, 4) Sumur Pengumpul dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 230 cm, 5) Distribution Box dengan ukuran 100 cm x 50 cm x 130 cm, 6) Ruang IPAL 1 dengan ukuran 500 cm x 300 cm x 300 cm, 7) Ruang IPAL 2-5 dengan ukuran 300 cm x 300 cm x 300 cm. Rencana Anggaran Biaya yang dihabiskan untuk perencanaan SPAL dan IPAL Kelurahan Tanjungsari adalah Rp 3.059.073.121,37.