Penilitian ini bertujuan mengenai penerapan metode sorogan untuk meningkatkan kualitas hafalan, hasil dari penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kualitas hafalan, serta faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kualitas hafalan.
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yang berbentuk penelitian kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif karena pada metode ini mengungkapkan data-data yang tidak bisa diukur dengan angka. Teknik pengumpulan data yang digunakan : observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik analisis data yang digunakan dengan analisis kualitatif. Subjek penelitiannya adalah Pengasuh Ponpes, Ustadz dan para santri Pondok Pesantren Al Mubarok Tahunan Jepara. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan teknik reduksi data, teknik penyajian data, dan teknik menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penerapan metode sorogan untuk meningkatkan kualitas hafalan merupakan suatu bentuk kegiatan untuk penunjang kualiatas baik dari segi prestasi maupun ketelitian, dilaksanakan dalam satu minggu kecuali hari selasa dan jum’at, dengan tujuan agar santri terbiasa wajib belajar tiap malam, dalam penerapan metode sorogan untuk meningkatkan kualitas hafalan dalam sehari terbagi menjadi tiga, pertama metode tikroran bersama guna memperkuat hafalan dan mempermudah hafalan selanjutnya, dimulai habis jamaah subuh dan dilksankan di kelas masing masing di damping oleh wali kelas dan pendampingnya, kedua metode setoran sore dimulai pukul 16.30 samapai dengan selesai, dan dilaksanakan di aula pondok yang di dampingi oleh wali kelas dan pendampingnya, ketiga metode materi dan hafalan dimulai pada pukul 20.15 sampai dengan 22.00 yang dilaksankan di kelas masing masing dan didampingi oleh pemateri yang sudah di tentukan. (2) Hasil dari penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kualitas hafalan bisa terlihat pada tahun pertama yaitu para santri sudah bisa menunjukkan hasil lewat tes semester dan ketika ditampilkan dalam acara haflah akhirussanah dengan sistem demo dengan cara penguji menunjuk salahsatu santri kemudian membaca kitab kuning tanpa makna dan harokat dan memberikan penjelasan secara rinci. (3) Faktor pendukung serta penghambat dalam penerapan metode sorogan dalam meningkatkan kualitas hafalan, pertama faktor pendukung bisa dilihat dari semangat para Ustadz atau guru dalam melaksanakan metode tersebut, kemudian semangat dari para santri karena hasil tidak akan menghianati proses, kedua keterbatasan alokasi waktu dan penggunaan gadget yang tidak teratur akan berakibat mengurangi waktu belajar santri