Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menganalisis bagaimana implementasi konsep kurikulum merdeka belajar dalam mengoptimalkan variasi gaya belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs Miftahul Huda Tayu kabupaten Pati tahun pelajaran 2022/2023. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Implementasi konsep kurikulum merdeka belajar dalam mengoptimalkan variasi gaya belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs Miftahul Huda Tayu kabupaten Pati tahun pelajaran 2022/2023.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mengetahui bagaimana implementasi konsep merdeka belajar dalam mengoptimalkan variasi gaya belajar siswa pada pembelajaran pendidikan agama Islam di MTs Miftahul Huda Tayu menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi, untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambatnya menggunakan teknik wawancara dan observasi. Data yang terkumpul di analisis dengan teknik analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi dan menarik kesimpulan.
Berdasarkan dari hasil analisis menunjukkan bahwa: 1) implementasi konsep kurikulum merdeka belajar dalam mengoptimalkan variasi gaya belajar siswa pada pembelajaran PAI di MTs Miftahul Huda Tayu terlaksana dengan diterapkannya kurikulum merdeka belajar untuk kelas 7, penerapan kurikulum merdeka pada pembelajaran PAI meliputi akidah akhlak, SKI, Fiqih, dan al-Qur'an hadits telah menunjukkan guru PAI menggunakan beragam metode merdeka belajar untuk mengakomodir variasi gaya belajar siswa, meskipun hasil observasi menunjukkan upaya ini belum mampu mengakomodir keseluruhan siswa yang lebih dari 30. 2). Faktor pendukung terbagi menjadi dua yaitu faktor internal yaitu guru, siswa, kurikulum merdeka. Faktor pendukung yang eksternal yaitu sarana prasarana dan tersedianya platform Kemendikbud merdeka mengajar. Faktor penghambat secara internal yaitu guru yang belum bisa melupakan cara-cara lama dan terpusat pembelajaran pada guru, pelaksanaan IKM masih dalam tahap awal, jam pelajaran PAI yang hanya 1 X 50 menit kurang maksimal dalam pembelajaran. Untuk faktor secara eksternal berupa fasilitas teknologi kurang merata dan pendanaan kegiatan pembelajaran merdeka.