PLTU Tanjung Jati B Jepara merupakan industri yang menimbulkan polusi serta pencemaran lingkungan yang berlebihan yaitu fly ash dan bottom ash (FABA). Untuk menampik bahwa limbah fly ash dan bottom ash memiliki potensi negatif mempengaruhi kualitas lingkungan hidup dan masyarakat, maka limbah ini sangat cocok digunakan sebagai bahan campuran stabilisasi untuk tanah timbunan biasa. Metode penelitian pada riset kali ini yang digunakan yaitu menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen ini yaitu untuk meneliti kuat tekan bebas pada bahan stabilisasi tanah, nilai daya dukung tanah yang dilakukan pengujian DCP sehingga menghasilkan nilai CBR untuk lapis pondasi, meneliti kepadatan suatu lapisan tanah melalui pengujian sandcone, dan meneliti hubungan antara kadar air (γw) dan keadaan dari suatu tanah melalui pengujian kompaksi. Dengan menggunakan campuran 50% FA+50% BA dan 60% FA+40% BA dengan prosentase penambahan semen sebesar 3%,5%,7%,9%,11%,15%. Pada pengujian DCP (Dynamic Cone Penetrometer) yang akan diketahui nilai CBR (California Bearing Ratio) dan Sandcone test menggunakan sampel tanah dengan ukuran 0,5m x 1,5m. Dengan masa pemeraman selama 1 hari, 3 hari, dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan nilai tegangan tertinggi terjadi pada mix design 50% FA+50% BA dengan prosentase semen 9% kenaikan tegangan tertinggi pada prosentase nilai 4,943 kg/cm2 pada masa pemeraman 3 hari. Dari hasil analisa didapatkan nilai kepadatan lapangan tertinggi pada T3 sebesar 1.553 gr/cm3. Dengan hasil nilai kepadatan tanah R tertinggi pada T3 sebesar 123.247%. Nilai UCS dan CBR hasil perbandingan terbaik untuk lapis pondasi meningkat seiring penambahan komposisi bottom ash dan kadar PCC dalam campuran.