Penelitian ini dilatar belakangi oleh Komitmen Organisasional, dengan melihat tingginya absensi kerja diduga terjadi masalah komitmen organisasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Konflik Kerja, Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Komitmen Organisasional, dengan mengambil sampel responden 90 responden karyawan.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan cara sampling jenuh (sensus). Variabel Konflik Kerja, Stres Kerja dan Beban Kerja Terhadap Komitmen Organisasional. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dan satu variabel terikat. Pada penelitian ini menggunakan variabel bebas yang lebih dari dua maka analisis yang dipakai adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian secara parsial menunjukan masing-masing variable Konflik Kerja berpengaruh negatif terhadap Komitmen Organisasional, nilai t hitung untuk variabel Konflik Kerja (X1) adalah sebesar -2.327 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar -1,66256. Sedangkan untuk nilai signifikansiya adalah 0,019. Stres Kerja berpengaruh negatif terhadap Komitmen Organisasional, nilai t hitung untuk variabel Stres Kerja (X2) adalah sebesar -4.641 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar -1,66256. Sedangkan untuk nilai signifikansiya adalah 0,000. Beban Kerja berpengaruh negatif terhadap Komitmen Organisasional, nilai t hitung untuk variabel Beban Kerja (X3) adalah sebesar -3.439 sedangkan nilai t tabel adalah sebesar -1,66256 menggunakan uji dua sisi. Sedangkan untuk nilai signifikansiya adalah 0,001. Secara simultan atau bersama-sama Stres Kerja, Konflik Kerja, dan Beban Kerja berpengaruh terhadap Komitmen Organisasional. Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,618, dengan demikian 61,8% nilai hubungan variabel Komitmen Organisasional yang dijelaskan oleh variabel Beban Kerja, Stres Kerja, Konflik Kerja. Kemudian untuk sisanya 38,2% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.