Jamu merupakan warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia berupa minuman tradisional yang diracik dengan bahan tumbuhan digunakan sebagai obat tradisional secara turun-temurun terbukti aman dan mempunyai manfaat bagi kesehatan, disajikan dalam berbagai macam jenis salah satunya yaitu jamu cair sekali minum atau jamu shake yang dikemas dalam bentuk botolan. Namun minuman jamu mulai ditinggalkan dan kurang diminati oleh banyak orang, Banyak faktor yang menyebabkan orang enggan mengkonsumsi jamu, Salah satu faktornya adalah kemasan. Melihat dari salah satu produk minuman kemasan berbahan rempah yaitu jamu shake kunir asam yang diproduksi oleh CV. Jamu Klanceng Kudus dinilai kurang menarik dalam tampilan desain kemasannya selain itu tampilan kemasannya hampir sama seperti produk yang lainnya yang dijual dipasaran sehingga tidak ada perbedaan antara produk satu dan lainnya. Kurangnya promosi juga menjadi penyebab produk jamu shake tersebut kurang dikenali oleh masyarakat sekitar. Tujuan tugas akhir ini merancang komunikasi visual promosi kreatif label kemasan produk minuman kemasan jamu shake kunir asam CV. Jamu Klanceng dan media-media kreatif sebagai sarana mempromosikan CV. Jamu Klanceng Kudus. Perancangan ini dibuat dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode SWOT untuk analisis data. Sedangkan untuk perancangannya menggunakan metode perancangan design thingking yang memiliki korelasi interdisiplin ilmu. Dalam menganalisis karya perancangan penyusunan menggunakan teori semiotika Charles Sanders Pierce untuk mengkaji karya perancangan. Hasil akhir dari perancangan ini yaitu pembuatan desain label kemasan produk jamu shake kunir asam CV. Jamu Klanceng Kudus sebagai media utama didukung dengan karakter ilustrasi seorang wanita penjual jamu keliling Mbok Jamu sebagai maskot utama. Perancangan media pendukung yang dibuat promosi yaitu motion graphic, instagram, poster, karton box, tumbler, tumbler, masker, totebag, topi bucket, jaket, t-shirt, kalender stiker, stiker, dan gantungan kunci.