Fenomena masyarakat NU dan masyarakat Syi’ah yang terjadi di Desa Banjaran sangat unik, karena keduanya dapat hidup berdampingan tanpa adanya gesekan konflik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses interaksi sosial yang terjadi dan bagaimana dalam menentukan pola komunikasi. Untuk menjelaskan masalah yang akan peneliti teliti, dirumuskan dalam rumusan masalah yaitu bagaimana pola komunikasi antara masyarakat NU dan Syi’ah dalam interaksi sosial di Desa Banjaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pendekatan etnografi menurut teori Creswell. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi yang didapatkan dari lokasi penelitian yaitu wilayah rt 3 dan rt 4 rw 1 Desa Banjaran. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa interaksi yang terjadi dalam keseharian antara perorangan, perorangan dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok termasuk asosiatif. Adapun pola komunikasi yang paling sering terjadi dan efektif adalah pola sirkular, yang berarti bisa kesemua arah dan efektif, karena dilakukan secara bertatap muka dan timbul adanya respon atau umpan balik.