AHMAD AFIF FAOZI, 181410000597 (2022) ANALISIS PUTUSAN HAKIM TENTANG SENGKETA HAK ASUH ANAK SEBELUM MUMAYYIZ DI PENGADILAN AGAMA KUDUS (Studi Putusan Nomor 0088/Pdt.G/2017/PA. Kds). Skripsi thesis, UNISNU.
|
Text
181410000597_COVER.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
![]() |
Text
181410000597_BAB I.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
|
![]() |
Text
181410000597_BAB II.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) |
|
![]() |
Text
181410000597_BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
|
![]() |
Text
181410000597_BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
|
![]() |
Text
181410000597_BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (779kB) |
|
|
Text
181410000597_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (823kB) | Preview |
Abstract
Salah satu kewajiban orang tua pasca terjadinya perceraian adalah memelihara, mendidik, mengasuh anak hingga dewasa. Penentuan orang yang mengasuh anak pasca perceraian ditentukan oleh Hakim. Adakalanya hak asuh anak yang dibawah umur atau belum mumayyiz diberikan kepada ibunya ada pula hak asuh anak jatuh kepada seorang ayah seperti Putusan No. 0088/Pdt.G/2017/PA.Kds.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dasar pertimbangan Hakim menetapkan hak asuh anak. Metode penelitian ini berasal dari (library research) yaitu penelitian yang kajiannya dilakukan dengan difokuskan pada buku-buku pustaka, jurnal, artikel atau sumber-sumber lainnya. Pengumpulan data penulis peroleh dengan cara membaca, menelaah dan menganalisis ayat-ayat al-Qur’an yang terkait langsung, serta wawancara sebagai dokumentasi pelengkap data. Selanjutnya teknik pengolahan analisis menggunakan metode dekriptif. Analisis data yang digunakan adalah dengan cara kualitatif serta jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian pengasuhan anak di Pengadilan Agama, putusan hakim mengenai hadhanah diberikan kepada ayah dengan pertimbangan untuk kepentingan si anak agar tidak terganggu pertumbuhan jasmani dan rohani, pendidikan agama akhlak dan lingkungan yang harmonis. Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 49 yang menyebutkan bahwa hak asuh anak dapat dicabut apabila orang tuaberkelakuan buruk sekali dan tidak menjalankan kewajiban. Bila dilihat dari sudut pandang hukum Islam pemberian hak asuh anak sudah tepat diberikan kepada ayahnya karena berdasarkan teori bahwa kemaslahatan dan kenyamanan anak lebih diutamakan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, S.H.I.,M.A. Pembimbing II : Hudi,S.H.I.,M.S.I |
Uncontrolled Keywords: | Hadhanah, Pengasuhan dan Pengadilan Agama. |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.33 Perceraian Menurut Islam 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.36 Hak dan Kewajiban Suami Istri Menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Unisnu |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 03:23 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 03:23 |
URI: | http://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/4410 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |