Pada zaman sekarang, telah banyak terjadi perubahan besar terhadap perilaku manusia terutama dalam hal moral. Pada dasarnya pengambilan foto pre wedding ini belum ada pada masa Nabi dan kegiatan ini juga bukanlah bagian dari rentetan sunnah pernikahan seperti halnya Walimatul ‘Ursy. Tetapi yang perlu di garis bawahi disini, proses pengambilan gambar foto pre wedding selalu memunculkan adegan mesra antara kedua calon pengantin padahal kedua calon pengantin tersebut belum sah sebagai sepasang suami istri. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui pre wedding yang dilakukan para calon pengantin di Desa Tengguli Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara. Banyak masyarakat yang melakukan praktik foto pre wedding sebelum akad ini secara sadar bahwa yang dilakukannya itu terlarang dalam Islam. Tetapi mereka seolah tak acuh terhadap permasalahan ini, padahal sudah banyak kajian tentang larangan berkhalwat. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan deskriptif dengan jenis Penulisan kualitatif lapangan. Sumber data yang digunakan dalam Penulisan dalam ini menggunakan data primer yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan untuk Masyarakat Desa Sebedug Tengguli RT 04 RW 06 Bangsri Kabupaten Jepara yang pernah melakukan foto pre wedding. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparatif. Hasil Penulisan menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sebedug Tengguli RT 04 RW 06 terdapat lima orang yang melakukan foto pre wedding yaitu atas nama pasangan Agus Puja Kusuma dan Silfi Alfiyani Fitrotun Nisa’, Baitul Muktarifin dan Mutmainnatus Sholihah, Saiful Faizin dan Nur Hidayah, Nur Nasib dan Vira Victoria, Rif’an Wardana dan Dewi Shufiatus Sholikhah. Dalam pelaksanaan praktik foto pre wedding yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin Agus Puja Kusuma dan Silfi Alfiyani Fitrotun Nisa’ telah melakukan foto pre wedding dengan pose tidak bersentuhan, didampingi mahram dan menggunakan pakaian yang menutup aurat. Sedangkan pelaksanaan praktik foto pre wedding yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin Baitul Muktarifin dan Mutmainnatus Sholihah telah melakukan foto pre wedding dengan pose bersentuhan, tidak didampingi mahrom dan menggunakan pakaian yang menutup aurat. Saiful Faizin dan Nur Hidayah juga telah melaksanakan foto pre wedding dengan pose tidak bersentuhan akan tetapi jarak fotonya berdekatan, didampingi mahram dan menggunakan pakaian yang menutup aurat. Nur Nasib dan Vira Victoria serta Rif’an Wardana dan Dewi Shufiatus Sholikhah telah melaksanakan foto pre wedding dengan pose bersentuhan, tidak didampingi mahram dan menggunakan pakaian yang menutup aurat.