Penelitian ini dilatar belakangi oleh PT Dian Adi Furni yang sering mengalami masalah penumpukan dalam proses penyelesaian produk terutama di bagian divisi kursi. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan kursi Colonial di PT. Dian Adi Furni. Penumpukan bahan baku terdapat di bagian bagian perkomponen sebesar 0,432 m3. Sehingga stasiun kerja lainnya mengalami kelonggaran sebesar 8,9% atau sebanyak 43 menit dari jam kerja 8 jam/hari.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi stasiun kerja awal produksi dan untuk mengetahui jumlah stasiun kerja optimal dengan perbandingan dua metode line balancing, yaitu Ranked Positional Weight (RPW) dan Largest Candidate Rule (LCR).

Setelah dilakukan analisis, stasiun kerja yang optimal diperoleh dengan menggunakan metode Ranked Positional Weight ( RPW ) adalah 4 stasiun kerja dengan line efficiency ( LE ) sebesar 96,24%, balance delay ( D ) sebesar 3,76% dan smoothnes indeks sebesar 582,63 detik. Sedangkan dengan metode Largest Candidate Rule (LCR) adalah 5 stasiun kerja dengan nilai line efficiency ( LE ) 96,77 %, balance delay ( D ) 3,23 % dan smoothnes indeks 285,88 Detik. Adapun metode yang dipilih dalam analisis produksi kursi Colonial di PT Dian Adi Furni adalah menggunakan metode Ranked Positional Weight (RPW).