Matematika merupakan salah satu bidang studi yang berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak siswa yang beranggapan bahwa Matematika sulit dipelajari. Khususnya siswa kelas II SDN 3 Mindahan Batealit Jepara yang mengalami kesulitan belajar kognitif dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: 1) Apakah kesulitan belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah kelas II SDN 3 Mindahan Batealit Jepara? dan 2) Apakah faktor penyebab kesulitan belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah kelas II SDN 3 Mindahan Batealit Jepara?. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan kesulitan belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah serta faktor penyebab kesulitan belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah kelas II SDN 3 Mindahan Batealit Jepara.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjeknya yaitu siswa-siswi kelas II dan guru kelas II SDN 3 Mindahan Batealit Jepara. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 siswa teridentifikasi mengalami kesulitan belajar kognitif dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah. Jenis kesulitan belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah terdiri dari kesulitan memahami konsep, kesulitan dalam keterampilan berhitung dan kesulitan memecahkan masalah. Faktor penyebab kesulitan belajar kognitif siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi sikap siswa dalam pembelajaran Matematika materi bilangan cacah, motivasi belajar siswa yang masih rendah, kesehatan tubuh yang tidak optimal serta kemampuan pengindraan yang masih kurang. Sedangkan faktor eksternal meliputi kurangnya variasi mengajar guru, kurangnya penggunaan media pembelajaran, kondisi lingkungan keluarga yang kurang mendukung serta kondisi lingkungan kelas yang kurang mendukung.