Zaman modern ini, siswa dihadapkan dengan arus globalisasi yang begitu gencarnya. Ancaman globalisasi tak hanya dalam hal perilaku dan budaya, namun mulai dari perkembangan teknologi hingga tantangan sosial yang setiap hari menjadi ancaman moralitas bagi para siswa. Pendidikan memiliki fungsi memanusiakan manusia. Maka pendidikan karakter menjadi sangat penting. Proses pendidikan karakter bagi sebagian keluarga yang sistematis sangat sulit, terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas yang padat. Maka peran sekolah melalui guru sangat penting dalam usaha pembentukan karakter. Salah satunya adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Gerakan Pramuka hadir sebagai sarana untuk membina dan menanamkan pendidikan karakter melalui penerapan dan pengembangan nilai-nilai sikap siswa. SD Al Islam Pengkol Jepara adalah salah satu lembaga pendidikan yang berperan membantu dalam pembentukan karakter siswa melalui pendidikan kepramukaan di kelas V.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran guru dalam pembentukan karakter siswa melalui pendidikan kepramukaan di kelas V SD Al Islam Pengkol Jepara. Selain itu, menjelaskan tentang faktor yang mendukung dan menghambat dalam pembentukan karakter siswa melalui pendidikan kepramukaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Prosedur penelitian antara lain tahap pra lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data dan pelaporan. Data penelitian diperoleh melalui metode observasi, wawancara mendalam, angket siswa dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini yaitu peran guru dalam membentuk karakter siswa melalui pendidikan kepramukaan di kelas V SD Al Islam Pengkol Jepara ada guru kelas, guru agama dan guru madin. Perannya sebagai pembimbing, pengarah, motivator, model/ teladan, evaluator dan pengawas. Karakter yang terbentuk dalam pendidikan kepramukaan antara lain religius, toleransi, disiplin, kerja keras, mandiri, cinta tanah air, bersahabat/ komunikatif dan bertanggung jawab. Faktor yang menghambat antara lain kurangnya dukungan dari orang tua murid, kesadaran dari siswa yang kurang dalam mengikuti kegiatan Pramuka, masih kurangnya pemahaman siswa tentang kegiatan kepramukaan. Sedangkan faktor pendukungnya ialah adanya dukungan dari pihak sekolah terutama kepala sekolah yang menerapkan kebijakan wajib mengikuti ekstrakurikuler Pramuka dan adanya pembina yang berpengalaman.