Pentingnya komunikasi di rumah sakit, karena hal ini berfungsi guna menyampaikan pesan atau tugas yang harus diketahui sehingga secara jelas perawat menerima perintah atasan tersebut dengan puas. Hal ini karena masalah yang terjadi di RSUD Kartini Jepara, perawat yang ditempatkan di kelas III akan cenderung malas, dan tidak semangat, dan sebaliknya bila ditempatkan di ruang VIP akan lebih senang dan giat bekerja. Bagi perawat dengan diberikannya kesempatan untuk berkomunikasi mereka dapat mencurahkan segala pikiran, perasaan maupun gagasan-gagasan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan untuk mengambil keputusan dengan memotivasi tiap pegawai.
Motivasi bekerja perawat akan meningkat jika mereka diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Hal ini disebabkan karena para perawat yang telah mengetahui dengan baik tugas dan tanggung jawabnya dapat meningkatkan kinerja perawat dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah di tetapkan rumah sakit. Untuk menganalisis pengaruh pengaruh komunikasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja perawat di RSUD Kartini Jepara. Maka obyek penelitian adalah para perawat yang berjumlah 73 orang sebagai sample/ responden. Data primer yang digunakan diperoleh dengan kuesioner kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa hasil uji F diketahui nilai Fhitung (151,756) > Ftabel (3,12), dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, jadi dapat dijelaskan bahwa komunikasi dan motivasi secara bersamaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD KARTINI Jepara.