Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham adalah laba dan dividen. Dengan harga saham yang meningkat maka akan membuat nilai perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini menandakan bahwa kemakmuran dari pemegang saham diukur dari bentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan melalui modal yang diinvestasikan. Penyatuan kepentingan antara pemegang saham (principal) dengan manajer (agent) sering menimbulkan beberapa permasalahan yang disebut dengan masalah keagenan. Masalah keagenan dapat terjadi karena adanya perbedaan proporsi kepemilikan antara pihak internal dan eksternal ataupun karena adanya tindakan manipulasi laba yang dilakukan oleh manajer untuk menguntungkan dirinya sendiri yang sering disebut manajemen laba. Kedua permasalahan tersebut tentu saja secara tidak langsung akan berpengaruh pada perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh manajemen laba, struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, dan struktur kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan tahunan (annual report) dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010 sampai dengan periode 2014 dan juga Fact Book. Sampel dipilih menggunakan metode purpose sampling yang dikumpulkan menggunakan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan asing memiliki pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.