Perhitungan harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan harga jual dan laba. Informasi yang di butuhkan dalam perhitungan harga pokok produksi adalah Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik. Ketiga komponen tersebut harus diperhitungkan secara tepat. Perhitungan Harga Pokok Produksi secara tepat, akan menghasilkan penetapan harga jual yang tepat pula. Salah satu tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal. Banyak perusahaan meubel yang akhirnya gulung tikar karena tidak membuat laporan keuangan terutama dalam penentuan harga jual dengan rinci. Akhirnya biaya produksi yang sebenarnya lebih tinggi dibanding harga jual. Setelah berjalan banyak yang mersa rugi dan masih harus membayar utang mereka. Untuk mengetahui sistem perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan perusahaan Mutiara Jati dan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pendekatan full costing pada perusahaan Mutiara Jati dalam menentukan harga jual.,maka penelitian ini menganalisis data keuangan perusahaan dengan menggunakan metode full costing pada perusahaan Mutiara Jati.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sistem perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan perusahaan Mutiara Jati ternyata hanya sederhana dengan memperkirakan biaya overhead pabrik dengan mengalikan 50% dari biaya bahan baku. Sementara penentuan HPP sudah dihitung berdasarkan penjumlahan biayabahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pendekatan full costing pada perusahaan Mutiara Jati dalam menentukan harga jual didasarkan pada pembebanan persentase biaya relatif atas biaya overhead pabrik berdasarkan pada besar atau kecilnya barang serta lamanya pekerjaan. Besaran alokasi biaya bersama ini juga nantinya akan menentukan nilai harga jual produk di perusahaan Mutiara Jati.