Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah seiring berkembangnya zaman manusia dituntut tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas namun juga berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi penerus bangsa yang berkarakter luhur. Pendidikan karakter dianggap sebagai salah satu cara penting untuk membentuk kepribadian anak serta mengatasi kerusakan moral yang sudah berada pada tahap sangat mencemaskan. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diawali dari lingkup keluarga. Sebab keluarga dipandang sebagai tulang punggung pendidikan karakter. Akan tetapi, proses modernisasi membuat banyak keluarga mengalami perubahan fundamental. Dengan demikian, keluarga sebagai lingkungan pembentuk karakter pertama dan utama mesti diberdayakan kembali, sebab model penanaman nilai-nilai karakter oleh keluarga akan mempengaruhi karakter individu yang sesungguhnya di masa depan.
Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah: 1. Bagaimana urgensi pendidikan karakter menurut Amirulloh Syarbini dalam buku Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga?. 2. Bagaimana model pendidikan karakter pada keluarga menurut Amirulloh Syarbini dalam buku Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga?. 3. Bagaimana analisis model pendidikan karakter pada keluarga dalam perspektif pendidikan Islam?.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode library research (penelitian pustaka), yaitu dengan mengumpulkan bahan-bahan penelitian yang berasal dari dokumen, buku, arsip dan literatur. Adapun metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif dan content analysis.
Kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Amirulloh syarbini berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah upaya membentuk manusia menjadi manusia yang sempurna. Untuk menjadi manusia sempurna maka nilai-nilai pendidikan karakter harus tertanam kuat dalam diri individu sehingga nantinya pendidikan karakter benar-benar menjadi benteng terkuat melawan kehancuran moral yang semakin mencemaskan serta sebagai aspek penting dalam peningkatan sumber daya manusia. 2. Model pendidikan karakter pada keluarga dapat dipahami sebagai prosedur yang berkenaan dengan upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada anak. Dalam hal ini Amirulloh Syarbini mengadaptasi dari basic teaching model yang dikembangkan oleh Robert Glaser yang meliputi 4 komponen, yaitu tujuan, program, proses dan evaluasi pendidikan. 3. Model pendidikan karakter pada keluarga dalam perspektif pendidikan Islam sama halnya dengan model pendidikan karakter pada keluarga menurut Amirulloh Syarbini. Dimana model atau pola didik orang tua dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak sangatlah berpengaruh penting terhadap tingkah laku anak dikemudian hari. Sehingga diharapkan orang tua senantiasa membiasakan diri menjadi cerminan atau teladan yang utama dalam mempraktikkan nilai-nilai karakter. Hal itu dilaksanakan karena keluarga dipandang sebagai peletak dasar pembinaan karakter anak.