Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya kemampuan belajar Fiqih bagi siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Rengging . Pencapaian rata-rata masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal, sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah pada tahun 2016/2017 untuk pembelajaran Fiqih 76. Kondisi tersebut mendorong peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menerapkan metode Mind Mapping, yaitu metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Setelah selesai, catatan yang dibuat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan, dengan topik utama di tengah, sementara subtopik dan perincian menjadi cabang-cabangnya
Penelitian ini dimaksudkan bertujuan : 1) untuk mendeskripsikan penerapan metode Mind Mapping mata pelajaran Fiqih Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Rengging Pecangaan Jepara. 2) untuk mengetahui kreativitas siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran Fiqih kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Rengging. 3) untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Mind Mapping pada mata pelajaran Fiqih kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Al-Muttaqin Rengging
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dimana subjek penelitiannya adalah kelas VIII, selanjutnya peneliti mengambil sampel dari kelas VIII A yang terdiri dari 35 siswa terdiri dari 19 putri dan 16 putra. Penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis datanya menggunakan analisis deskriptif komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan dapat dilihat dari peningkatan kreativitas per siklus. Dimana kreativitas siswa sebelum penerapan metode Mind Mapping dalam proses pembelajaran adalah 60%. Pada siklus I kreativitas belajar siswa meningkat menjadi 78%. Pada siklus II kreativitas belajar siswa meningkat lagi menjadi 87%.
Penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa per siklus. Hal ini terlihat dari persentase ketuntasan belajar yang diperoleh siswa pada pra siklus sebesar 57% meningkat menjadi 77% pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 86% pada siklus II.