Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja problematika pembelajaran siswa kelas VIII pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2016/2017 dan Untuk mengetahui strategi pembelajaran dalam mengatasi problematika siswa kelas VIII pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Bentuk pendekatan penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomena yang merupakan turunan dari filosofi fenomenologi. Metode kualitatif ini dapat digunakan untuk mengungkapkan dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang sedikitpun belum diketahui.
Problematika pembelajaran Aqidah Akhlak adalah seluk beluk permasalahan yang menjadi hambatan atau kendala dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang ditimbulkan oleh berbagai komponen pendidikan. Problematika dalam pembelajaran seringkali muncul ketika dilaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Problematika pembelajaran siswa kelas VIII pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2016/2017 tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajar siswa. Namun, kesulitan belajar siswa juga sering ditunjukkan dengan kelainan perilaku (misbehavior) siswa seperti kesukaan ramai di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak masuk sekolah, bolos dan lain sebagainya. Berbagai macam kendala seringkali menghambat pencapaian tujuan pembelajaran, baik kendala itu berasal dari perangkat atau alat pembelajaran yang tersedia, dari isi materi yang disampaikan (kurikulum), dari metode yang digunakan maupun dari faktor internal guru ataupun siswa yang belajar.
Strategi pembelajaran untuk mengatasi problem pembelajaran Aqidah Akhlak secara khusus di kelas VIII MTs. Nahdlatul Fata Petekeyan Tahunan Jepara yaitu : 1) Dengan kegiatan pembelajaran yang tidak hanya terpusat di kelas, disamping itu interaksi di luar kelas, anak akan belajar mengenal dan memahami lingkungan sosialnya. 2) Lingkungan belajar yang menarik, bersifat informal, akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak. 3) Penggunaan dan efektifitas media pembelajaran yang tersedia untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran, sehingga peserta didik tidak jenuh terhadap penyampaian materi. 4) Penggunaan metode pembelajaran yang vareatif untuk menghilangkan kebiasaan metode yang selama ini digunakan.