Menurut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah yang mengatur dan mengelola sendiri urusan pemerintahannya menurut alas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan peran masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip - prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga penelitian ini membahas “Upaya Peningkatan Kemampuan Aparat Desa dalam Pelaksanaan Tugas Administrasi Pemerintah Desa (Desa Papasan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara)”.Tujuan penelitian iniu untuk mengetahui upaya peningkatan kemampuan aparat desa dalam pelaksanaan tugas administrasi pemerintahan di Desa Papasan.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus, jadi penelitian ini merupakan penelitian terhadap suatu objek atau kondisi pada masa sekarang dan hasilnya. Fokus dari penelitian ini adalah Administrasi Desa, kemampuan pengelola dan upaya yang dilakukan Pemerintah Desa untuk meningkatkan kualitas administrasi desa. Sumber data yang digunakan langsung dari Pemerintah Desa Papasan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara dan sumber data lain diperoleh dari sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian, yang diperoleh dari studi kepustakaan.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, menunjukan bahwa Upaya yang dilakukan pemerintah desa papasan untuk meningkatkan kemampuan pengelola administrasi adalah Bintek tingkat nasional, tingkat Kecamatan dan tingkat Kabupaten. Administrasi Desa Papasan banyak buku yang belum terpenuhi diantaranya Perlu penambahan buku Ekspedisi, Buku , Buku Data Rekapitulasi Jumlah penduduk akhir bulan dan buku data penduduk sementara, serta buku kas pembantu penerimaan, buku kas pembantu pengeluaran rutin, buku kas pembantu pengeluaran pembangunan, buku kegiatan pembangunan, buku inventaris proyek, buku agenda BPD, buku ekspedisi BPD. Dan buku yang ada juga dalam kolom-kolomnya banyak yang belum terisi. Kemampuan pengelola masih minim belum, optimal karena tidak semua petugas menguasai aktivitas administrasi yang baik, yang memahami tentang keadministrasian hanya beberapa. Hal ini terbukti dari banyaknya buku-buku dokumen yang tidak ada dan buku administrasi yang ada masih banyak yang kosong tidak terisi. Selain itu, hanya dua orang yang dapat mengoperasikan komputer.