Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan kehidupan mereka sehari-hari.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pembelajaran Fiqh kelas III di MI Ki Aji Tunggal Karangaji Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2016 - 2017, 2) Mengetahui implementasi model pembelajaran Contextual Teaching And Learning Pada Pembelajaran Fiqh Kelas III Di MI Ki Aji Tunggal Karangaji Kedung Jepara Tahun Pelajaran 2016-2017. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang dimaksudkan hanya dengan membuat deskripsi atau narasi dari suatu fenomena atau peristiwa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran Fiqh di MI Ki Aji Tunggal Karangaji dinilai sudah baik. Guru melakukan pembelajaran Fiqh dengan tujuan mengarahkan siswa dalam memahami, mengenal, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang mengarah siswa supaya taat dan bertaqwa kepada Allah SWT melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman siswa.
Implementasi model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang dikembangkan dalam pembelajran Fiqh dilakukan melalui kegiatan observasi dan kunjungan ke musholla untuk melakukan sholat sunnah rawatib, dengan penerapan tujuh komponen Contextual Teaching and Learning,yaitu: Konstruktivisme (constructivism), menemukan (Inkuiry), menanya (questioning),masyarakat belajar (leraning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).
Contextual Teaching and Learning (CTL) pada pembelajaran Fiqih kelas III di MI Ki Aji Tunggal Karangaji berjalan dengan baik dan lancer; mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi serta terdapat faktor pendukungnya yaitu, adanya guru yang profesional, penghambatnya adalah, kurangnya pemahaman orang tua tentang model pembelajaran, dan solusi yang di kembangkan dengan mengadakan kegiatan “parent gathering”, sebagai wadah sherring, informasi serta menjalin kerukunan antar guru beserta orang tua siswa.