Skripsi ini dilatar belakangi oleh adanya siswa yang masuk di MTs. Sunan Muria Kelet dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, dan tentunya dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan yang berbeda-beda, untuk keberhasilan proses pendidikan di MTs. Sunan Muria Kelet, maka di adakannya pendidikan ekstra keagamaan untuk siswa baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara kepada pihak yang terkait dengan kegiatan ekstra keagamaan, untuk siswa baru, observasi: dengan mengamati berlangsungnya kegiatan ekstra keagamaan dan mengamati keadaan Madrasah, termasuk hal-hal yang mendukung dan menghambat kegiatan ekstra keagamaan, Dokumentasi: untuk mendapatkan sumber data tentang Madrasah, dan tentang kegiatan ekstra keagamaan. Dalam studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan:(1) Bagaimana pelaksanaan pendidikan ekstra keagamaan dalam menyetarakan skill keagamaan siswa baru di MTs. Sunan Muria Kelet Tahun ajaran 2017/2018?. (2) apa saja faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan pendidikan ekstra keagamaan dalam menyetarakan skill keagamaan siswa baru di MTs. Sunan Muria Kelet Tahun ajaran 2017/2018?.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan pendidikan ekstra keagamaan dalam menyetarakan skill keagamaan siswa baru di MTs. Sunan Muria Kelet adalah sebagai berikut: terdapat tiga kegiatan ekstra yaitu BTA, kelas unggulan/kelas hafiz, dan rebana. Ketiga kegiatan tersebut ditujukan untuk memberikan skill keagamaan bagi siswa baru yang masih minim dengan skill keagamaan. Dari ketiga kegiatan ekstra keagamaan tersebut sangat membantu dalam menyetarakan skill keagamaan bagi siswa yang mengikutinya, karena siswa yang mengikuti awalnya belum mendapatkan pelajaran tersebut, maksud kegiatan tersebut adalah: Madrasah memberikan bekal keahlian untuk siswa baru, dan untuk dilakukan pengembangan nantinya, agar nanti menjadi bekal peserta didik ketika sudah tamat. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di dalam ruangan dengan didampingi pelatih. (2) Faktor penghambat kegiatan ekstra keagamaan meliputi: jam kegiatan ekstra keagamaan yang dilaksanakan setelah jam pelajaran sehingga membuat siswa sudah lelah saat kegiatan ekstra keagamaan. Guru ekstra keagamaan yang kadang tidak masuk sehingga kelas menjadi gaduh. Faktor yang mendukung kegiatan ekstra keagamaan yaitu: fasilitas memadai, siswa bebas biaya, dan nilai ekstra masuk dalam nilai rapot.