Ketertarikan investor terhadap imbal hasil atas investasi masih menjadi peluang bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas laba perusahaan setiap periodenya. Laba yang dihasilkan perusahaan dapat bermanfaat jika investor dapat memprediksi keuntungan yang lebih besar setiap saat laba diumumkan dengan tingkat risiko yang rendah dengan prinsip kehati-hatian yang diterapkan perusahaan sebagai faktor yang membuat laba menjadi informasi yang berguna bagi investor. Oleh karena itu dalam tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh reaksi investor terhadap laba yang diukur dengan keresponan laba (Earnings Response Coefficient) dengan variabel konservatisme akuntansi, persistensi laba dan risiko sistematik pada perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan masuk dalam Indeks LQ45.
Populasi dalam penelitian adalah perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45 pada tahun 2011 sampai 2015 dengan sampel penelitian terhadap perusahaan yang konsisten masuk dalam Indeks LQ45 selama 5 tahun yang memiliki informasi keuangan yang lengkap dan memiliki notasi keuangan dalam rupiah dan tidak termasuk pada sektor perbankan. Metode analisis untuk 13 perusahaan yang menjadi sampel penelitian menggunakan analisis regresi berganda dengan program eviews 8.1 karena data yang digunakan dalam penelitian termasuk data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konservatisme akuntansi secara parsial berpengaruh secara negatif signifikan terhadap kerespona laba, hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat reaksi investor terhadap perusahaan dalam Indeks LQ45 yang menerapkan konservatisme akuntansi dalam menghasilkan laba. Persistensi laba dan risiko sistematik tidak memiliki pengaruh terhadap keresponan laba, dilihat dari hasil uji thitung terhadap ttabel, investor tidak merespon dengan baik terhadap laba karena laba perusahaan sampel bergerak secara fluktuatif meskipun risiko yang dimiliki perusahaan termasuk dalam risiko yang rendah. Dengan demikian secara simultan, konservatisme akuntasi, persistensi laba dan risiko sistematis tidak memiliki pengaruh terhadap keresponan laba sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi keresponan laba yang diterapkan dalam perusahaan Indeks LQ45.