Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembiasaan 3S (senyum, salam, sapa) dalam pembentukan akhlak siswa di MTs Manbaul Ulum Mambak Pakis Aji Jepara tahun pelajaran 2017/2018. (2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pembiasaan 3S (senyum, salam, sapa) dalam pembentukan akhlak siswa MTs Manbaul Ulum Mambak Pakis Aji Jepara tahun pelajaran 2017/2018. (3) Untuk mengetahui analisis penilaian atau tolak ukur penerapan metode pembiasaan 3S (senyum, salam, sapa) terhadap pembentukan akhlak siswa MTs Manbaul Ulum Mambak tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan kualitatif dapat dipandang sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang dan perilaku yang diamati. Penulis mengadakan penelitian di MTs Manbaul Ulum Mambak dari tanggal 16 September 2017 sampai tanggal 23 September 2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu wawancara atau interview, observasi dan dokumentasi.
Setelah mengadakan penelitian di MTs Manbaul Ulum Mambak Pakis Aji Jepara tahun pelajaran 2017/2018 mendapatkan 3 hasil penelitian sebagai berikut: 1) Penerapan metode pembiasaan 3S (senyum, salam, sapa) di MTs Manbaul Ulum Mmbak Pakis Aji Jepara jika siswa bertemu dengan guru, hendaknya menerapkan senyum, salam, sapa sebagai bentuk akhlak kepada sesama manusia. 2) Tolak ukur atau penilaian dalam penerapan pembiasaan 3S (senyum, salam, sapa) adalah siswa mampu menerapkan pembiasaan senyum, salam, sapa di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. 3) Faktor pendukung dari penerapan metode pembiasaan 3S (senyum, salam, sapa) yaitu: tingginya kesadaran siswa terhadap perintah agama, kedisiplinan siswa dalam mematuhi peraturan sekolah, keteladanan guru yang positif dalam menerapkan pembiasaan 3S di sekolah, lingkungan kelurga yang menerapkan pembentukan akhlak, pengaruh positif dari teman sebaya, pengulangan yang sama dari kegiatan pembiasaan 3S. Sedangkan faktor penghambatnya adalah sebagai berikut: kurangnya kesadaran siswa terhadap perintah agama, problem atau masalah yang dibawa dari rumah, kurangnya sosialisasi mengenai 3S (senyum, salam, sapa), perasaan takut dari sebagian siswa kepada guru yang dianggap killer.